sejak malam itu, malam dimana nadia tengah diperhatikan oleh pria asing di club malam bersama ketiga sahabatnya itu. kini mereka telah akrab bahkan selalu jalan bersama.
memperkenalkan diri sebagai Erik Caelo Wiguna, sosok pria hangat kepada siapapun. bahkan nadia yang sangat tidak peduli waktu diawal kenalan pun kini menjadi dekat padanya. perilaku manis yang erik berikan kepada nadia, mampu meluluhkan pertahanannya itu. bahkan aurin gea juga zahra yang amat mengenal nadia, dibuat kaget saat mendengar ceritanya jika dirinya tengah dekat dengan erik.
pagi ini nadia tengah bersiap untuk berangkat ke kampus bersama gea. dengan memakai tanktop hitam dibaluti jaket denim dan celana jeans hitam, iapun berjalan keluar kamar dan langsung turun kebawah menemui gea yang mungkin sudah bosan menunggu dirinya yang terlalu lama.
" ayo ge, maaf ya udah nunggu lama. hehe "
" gapapa kok, udah biasa nungguin tuan putri yang bingung milih baju. " jawab gea sambil menekankan kalimat 'tuan putri' pada nadia
" ngeledek nih ceritanya? "
" bukan ngeledek, cuma gua bigung sama lu, nad. "
" masalah baju? come on gua emang punya stock baju banyak. tapi gua kadang suka bingung mau make yang mana. apa gua sumbangin aja ya? " tanyanya pada gea
lalu geapun hanya mengendikan bahu tanda tak tau." serah lo aja, paling besok besok mesen lagi di Online " jawab gea dan kemudian merekapun langsung berjalan menuju garasi dimana mobil mewah milik nadia terparkir.
" ready for today? "
" gak! niatnya gue tuh gak masuk, tapi lo malah dateng kesini. " jawab nadia sambil memutar kunci untuk menghidupkan mesin mobil, kini mobilpun berjalan keluar dari garasi dan meninggalkan halaman rumah nadia menuju kampus mereka.
" gue bete dirumah, makanya gue kerumah lo aja. kan lu gak pernah nolak kalau gue dateng kerumah lo. " ucap gea dan nadiapun hanya memutar bola matanya saja.
" terus hubungan lo sama erik gimana? "
pertanyaan gea membuat nadia menginjak pedal rem secara tiba tiba hingga kening gea mencium dashboard mobil lalu iapun mengaduh karena sakit.
" awww.. lo mau bunuh gue, nad? sssshh sakit banget ini. " omel gea sambil mengelus pelan kepalanya.
" maaf ge, gue gak sengaja dan gak berniat buat ngerem mendadak. dan biasain pake seatbelt, kalo udah kaya gini kan yang sakit elu juga, ge " jawab nadia yang sejujurnya memang benar. gea selalu tak pernah memakai sabuk pengaman karena alasan sesak.
gea menatap nadia kesal " apanya yang gak sengaja sama niat, ih sumpah ini sakit jidad gue! dan lo tau alasan kenapa gue gak pake seatbelt. lagian lu kenapa sih pake ngerem mendadak? "
" itu kan salah lo, kenapa coba nanya hubungan gue sama erik. makanya pas lo tadi nanya kaya gitu, ya gue gak sengaja nginjek pedal rem. " jawab nadia santai dan kembali mengemudikan mobilnya.
" lah emang salah gue nanya kaya gitu? "
kali ini nadia bingung harus berkata apa, karena sebenarnya pertanyaan inilah yang paling ia takutkan terhadap ketiga sahabatnya.
" nad? "
" hmm "
" dih, jawabnya hmm doang. "
" terus? "
" hubungan lo sama si erik sekarang gimana? " tanya gea masih dengan nada sabarnya.
" gak gimana gimana " jawab nadia seadanya dan hal itu malah membuat gea gemas hingga akhirnya ia pasrah untuk tak menanyakan perihal itu lagi pada nadia. karena gea fikir, akan ada saatnya nadia akan memberitahu semuanya atau perasaannya terhadap pria di club malam itu kepadanya aurin juga zahra.
*Unplanned Pregnancy*
kelas hari ini pun berakhir...
" lo balik sama daniel, ge? " tanya nadia pada gea saat melihat daniel -kekasih gea- berjalan kearah mereka.
geapun mengangguk " lo duluan aja, nanti malem jangan lupa ya, jam 11 udah stay disana. " ucap gea
" hey guys, ganggu gak? " ucap daniel tiba tiba tanpa sepengetahuan mereka.
nadia dan gea menatap daniel kesal lalu yang ditatap hanya menyengir dan meminta maaf.
" sorry guys, abis serius banget. "
" aku nanya sama nadia, nanti malem udah harus ditempat. bukan kaya waktu itu, selalu ngaret. " adu gea pada daniel sang kekasih.
" sorry ge, gue malam ini gak dulu deh. udah ada janji sa--- "
" iya deh paham, udah ada calon gebetan mah. " ucap gea memotong ucapan nadia membuat nadia kesal dengan kebiasaan gea yang selalu memotong ucapan ia juga kedua sahabatnya yang lain.
" bilangin ke yang lain ya, gue gak dulu. "
" yaudah, santai aja. "
" sip, gue balik dulu ya. bye ge " ucap nadia sambil cipika cipiki terlebih dahulu sebagai tanda perpisahan " duluan ya, niel " ucap nadia kepada daniel dan setelah itu nadia pun berjalan pergi meninggalkan sepasang kekasih tersebut.
sepeninggalnya dari gea dan daniel, nadiapun langsung menuju mobilnya yang terparkir. tapi tanpa ia duga, erik sudah berdiri tepat disebelah mobilnya. dari kejauhan ia telah melihat jika sepertinya ada seseorang yang berada tak jauh dari mobil miliknya itu. lalu semakin ia mendekat, sambil memicingkan kedua matanya. iapun kaget hingga berlari saat mengetahui jika itu adalah erik.
" kenapa ada disini? " tanyanya saat sudah mendekat kearah erik berdiri.
" nunggu kamu, pastinya. " jawab erik
" ta- tapi kan bukannya kita ketemunya nanti malam? "
entah mengapa erik terlihat tampan hari ini dimata nadia. hingga untuk berbicarapun ia menjadi gugup.
" entahlah, saat sedang meeting tadi pagi, aku selalu memikirkanmu. "
blush
" wow, pipimu kenapa warnanya berubah lebih merona? jangan bilang kamu blushing denger ucapanku. " goda erik dan hal itu malah membuat nadia menutup kedua pipinya, malu.
" sudah, gak usah malu seperti itu. aku lebih suka melihat wajahmu seperti sekarang ini. " ucap erik sambil melepaskan tangan nadia dari pipinya dan kemudian menggenggam kedua tangan nadia.
hal tersebut malah semakin membuat pipi nadia memerah, merah dalam artian gugup dan juga deg degan. urusan cinta memang sudah tak asing lagi bagi nadia, tapi entah mengapa saat ia sudah sangat dekat dengan erik dan juga perlakuan erik yang sangat manis membuatnya mudah untuk jatuh cinta. ya, nadia sudah jatuh cinta pada erik. mungkin pertama hanya suka saja tapi saat mereka beberapa kali jalan, disitulah tumbuh benih benih cinta nadia untuk Erik Caelo Wiguna.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Unplanned Pregnancy
Romance( COMPLETE ) saat seorang gadis cantik, yang harus menjadi istri karena sebuah kehamilan yang tak direncanakan demi tak ingin menanggung malu keluarga. kini, nadia aundini harus merasakan seberapa menderitanya ia yang tak dicintai oleh suaminya send...