disini, ditempat yang sangat romantis. mungkin itu hanya dalam pikiran nadia. ia dan juga erik tengah berada dalam sebuah cafe bernuansi klasik nan elegant dan terlihat romantis.
skyE bar & restoran, begitulah namanya saat pertama kali nadia dengan keponya menatap nama restoran yang berada disebuah rumput dengan bertuliskan itu. bahkan saat pesanan mereka belum tiba hingga kini pesanan itu sudah ada didepan mata. pemandangan didepan sana membuat nadia terhipnotis olehnya.
" segitu menariknya ya, pemandangan disini sampai lupa jika ada aku? " tanya erik sebal saat gadis yang ia bawa itu sangat terkagum melihat pemandangan disini. ia memang tak salah memilih tempat saat mendapatkan rekomendasi oleh rafa, sahabat sekaligus managernya itu.
nadia hanya tersenyum sambil memperlihatkan sederet gigi putih bersihnya itu.
" maaf rik, habisnya kamu bawa aku ketempat yang baru pertama kali aku datengin gini. sumpah ini tempat paling romantis menurut aku. apalagi kamu pesen disisi kolam ini. " ucapan nadia membuat erik tersenyum senang.
" yaudah kalau gitu kamu habisin dulu tuh double baked cheese pesenan kamunya. "
" iya iya " jawab nadia. setelah itupun mereka menghabiskan malam romantis mereka disana hingga larut malam.
*Unplanned Pregnancy*
erik POV
setelah selesai acara dinner romantis bersama nadia. kini, aku tengah membawanya berjalan kedalam mobilku. nadia sudah sangat mabuk, karena setelah kami menghabiskan makanan kami, ia dengan wajah memohonnya mengajakku ke meja bar dimana disana sudah ada beberapa pria seumuranku juga orangtua yang sudah tak sadarkan diri. entahlah, mungkin beberapa dari mereka meminum alkohol itu terlalu banyak.
aku juga nadia sama sama meminum, tapi entah mengapa nadia terlihat sangat mabuk. padahal dalam porsi gelas, akulah yang meminum berkali kali. tapi lihatlah, ia telah mabuk seperti ini.
" anterin aku pu hik pulang sekarang deh " ucapnya keras sambil memegang kepalanya.
" iya, aku bakal anterin kamu pulang. tapi rumah kamu dimana dulu? " jawabku yang memang masih menahan rasa pusing.
" ikut kamu hahaha hik dulu, aku hik gak mau dimarahi hik sama papaku. "
" baiklah " dan setelah berucap seperti itu nadia sudah terlelap dalam rangkulanku. beruntung mobil sudah berada didepan mata, lalu aku langsung menggendong tubuhnya untuk memasuki dirinya di passenger seat mobilku. setelah selesai memakaikan dirinya seatbelt aku beralih menuju sisi kemudi dan setelah menghidupkan mesin mobil, aku langsung meninggalkan parkiran menuju penthouse milik keluargaku.
Setelah tiba di penthouse dan kini berada didalam salah satu kamar tamu, akupun langsung merebahkan tubuh nadia diatas kasur berukuran king size, yang memang sudah kusiapkan untuk jaga jaga jika saja para keluarga besarku menginap.
" erik... " panggil nadia dengan gumaman dan aku yang saat itu mendengarnya langsung mendekat kearahnya.
" kenapa nad? kepalanya sakit? " tanyaku sedikit khawatir padanya.
nadia menggeleng dan ia memegang lenganku kencang. aku bingung padanya, ia berkata jika kepalanya tak sakit tapi saat ia memegang tanganku erat seperti menahan sakit.
dengan perlahan ia bangun lalu aku yang iba hanya membantunya untuk menahan tubuhnya. lalu tiba tiba
' uweeekk '
astaga, ia bangun dan langsung memuntahkan isi perutnya dikemeja hitam milikku juga dress peach miliknya dan sedikit mengenai seprai baru yang dipasang 3 hari yang lalu.
" ssshh, maaf rik tadi niatnya aku bangun untuk ketoilet. tapi perut aku udah gak kuat jadi aku... " gumamnya yang kali ini memegang kembali kepalanya dengan kedua tangan.
" udah gapapa, kamu tidur lagi aja. ini semua biar aku saja yang bersihin. kamu masih pusing kan? " tanyaku lalu iapun hanya mengangguk sambil mencoba merebahkan kembali tubuhnya sendiri.
" maaf ya rik.. " ucapnya dengan wajah menyesal.
" gak apa apa. nah kamu tidur lagi aja, aku keluar dulu buat ngambil lap bersih untuk bersihin ini dulu. " ucapku sambil menunjuk muntahannya yang ada di dress juga kemeja milikku.
" iya "
lalu setelah itu akupun keluar dari kamar tamu menuju kamarku untuk mengganti baju yang bersih juga membawa kaos milikku untuk dipakai oleh nadia. setelah selesai, aku langsung beranjak menuju dapur dan mengambil lap bersih juga air untuk membersihkan muntahan tadi.
" nad.. " panggilku pada nadia yang keliatannya sudah tertidur.
" nad, bangun dulu. kamu ganti dress kamu sama kaosku. " ucapku, mencoba membangunkan nadia.
" ssshhh sakit " gumamnya pelan.
saat melihatnya menahan sakit seperti itu, mau tak mau aku pasrah dan berniat akan menggantikan kaos ini padanya. entahlah ia pasti akan membenciku saat mengetahui hal ini.
lalu setelah dirasa bersih kembali seprai itu, aku mencoba mendekatkan diriku pada nadia. dengan perlahan aku membalikkan nadia keposisi kanan untuk membuka resleting pada bagian dress yang ia kenakan itu.
dan saat sudah mencapai ujung resleting tak sengaja tangan ini menyentuh punggung mulusnya. entah mengapa aku merasakan jika nafasku tercekat. sebagai seorang lelaki normal aku merasakan jika deru nafasku berbeda, apalagi saat kembali kusentuh punggung itu, pikiranku mulai melenceng kemana mana.
lalu aku kembali membalikkan tubuhnya menjadi menghadap kearahku. betapa indahnya tubuh nadia, hanya dengan berbalut bra hitam dengan renda diatasnya.
tak sengaja aku menatapnya, dan betapa paniknya diriku saat melihat jika mata nadia menatap diriku. tapi, tatapan itu bukan tatapan marah. melainkan tatapan lembutnya. dan entah sejak kapan bibir kami sudah bergelut walaupun hanya dengan sentuhan sentuhan sensual kami.
dengan perlahan kubuka kaitan bra hitam miliknya, dan setelah itu kudapatkan lagi pemandangan indah. bahkan ini lebih indah dari sebelumnya. payudara yang terlihat menantang itu seperti ingin dimainkan olehku. masih dengan perlahan kugenggam dan kumainkan puting miliknya yang masih berwarna merah muda itu.
" ssshhhh "
kembali kuciumi bagian tubuhnya hingga sekarang bibirku sedang memainkan diputing milik nadia itu.
" ssshhh, don't stop erik... sssshhh "
suaranya yang sangat merdu seperti itu membuatku kembali semangat memainkan putingnya, bahkan kini tanganku tengah menjelajah bagian sensitifnya yang masih terhalang celana dalam yang serasi dengan bra yang tadi ia kenakan.
" aahhhhh, sssshhh "
masih dengan lembut aku membuka seluruh pakaian yang ia gunakan, begitu juga diriku. setelah selesai aku menindih tubuhnya lalu berkata.
" nad, can i? "
dengan mata sayu juga bibir yang tersenyum iapun mengangguk. dan setelah itu semuanya terjadi, entah karena rasa sayang atau hanya perasaan nafsu kami saja, akupun tak tau.
********
![](https://img.wattpad.com/cover/110954910-288-k140935.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unplanned Pregnancy
Romance( COMPLETE ) saat seorang gadis cantik, yang harus menjadi istri karena sebuah kehamilan yang tak direncanakan demi tak ingin menanggung malu keluarga. kini, nadia aundini harus merasakan seberapa menderitanya ia yang tak dicintai oleh suaminya send...