Prolog

16.5K 759 47
                                    

Malam ini aku rindu...
Merindukan seseorang yang terlihat dekat namun terasa jauh. Ini bukan tentang jarak yang memisahkan, tapi ini tentang waktu yang menentukan.

Aku rindu...
Tapi aku 'tak dapat berbuat banyak. Dirinya di sini, di sampingku, tapi tembok 'tak kasat mata membatasi kedekatan kita.

Aku ingin mengutarakan rindu kala melihatnya melangkah di sampingku. Aku ingin memeluk tubuhnya saat ia berada di hadapanku. Aku ingin memanggil namanya kala ia melangkah di depanku. Tapi yang dapat aku lakukan hanya diam.

Tembok 'tak kasat mata itu terlalu kokoh untuk ditembus.

Andaikan kesalahan di masa lalu tidak merubah semuanya...
Andaikan kesalahan di masa lalu tidak menimbulkan kesalahpahaman...
Mungkin semuanya akan berakhir, tembok 'tak kasat mata itu tidak akan pernah ada.
Tapi,
Itu semua hanyalah kata andai, kata yang menggambarkan sebuah harapan.

Maka, izinkan aku terus berharap mewujudkan apa yang seharusnya terwujud.  Walaupun, tidak semua usaha akan membuahkan hasil sesuai dengan yang kita harapkan. Oleh karena itu, ketika kita berani berharap, maka kita harus berani menerima jawaban.

Harapan itu akan terwujud atau hilang ditelan waktu.

☀☀☀

Aku meringkas cerita menjadi sebuah Puzzle, dimana kalian akan menemukan sepotong kepingan kenangan dan nanti akan terungkap secara perlahan:')

🌚

13 Oktober 2017
18 Januari 2018
-Fan-

Speranza [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang