PART18

693 44 0
                                    

Tap tap tap..
"Abizard faraz raufa".
Yang merasa namanya dipanggil langsung menoleh kearah sumber suara.
Melengkungkan sudut bibirnya. Manis sekali.
"Tunggu aku".
Abizard kembali melangkah kebelakang. Menghampiri seseorang yang telah mutlak menggenggam hatinya.
"Kenapa kau pergi meninggalkannya?. Apakah kau sudah minta maaf. Dasar tidak tahu etika". Cerocos gadis cantik yang tengah berada disampingnya saat ini. Menyisakan jarak. Tidak terlalu dekat.
"Aku sudah meminta maaf. Dan aku sudah membayar semua biaya rumah sakit. Dimana lagi letak kesalahanku?". Tanya abizard enteng. Tanpa memandang wajah orang yang ia tanya.
Artha mengehela nafasnya pelan. Bagaimana mungkin aku mendapat imam seperti ini.
Bukankah wanita baik untuk lelaki yang baik.
Apakah aku tidak cukup baik. Sehingga mendapat imam  seperti abizard. Lelaki angkuh.
Batin artha mulai bergemuruh.
"Kau terlalu menghawatirkannya ar, dan itu sangat berlebihan".
Tutur abizard sekali lagi.
"Bagaimana mungkin aku tidak khawatir. Orang yang selalu aku sebut dalam do'aku selama ini  sedang terkapar tidak berdaya diatas ranjang. Dan itu disebabkan oleh calon suamiku"
Artha sudah naik pitam. Abizard seakan tidak bersalah dalam hal ini. Entah artha yang memang berlebihan atau abizard yang terlalu tidak perduli.
Abizard mengehentikan langkahnya. Memalingkan wajahnya. Menatap artha dalam.
"Perasaanmu tidak akan lama. Belajarlah mencintaiku. Karena cepat atau lambat. Nama yang akan kau sebut dalam do'amu adalah namaku".
Abizard mempercepat langkahnya. Tanpa memperdulikan artha yang berdiri mematung dibelakangnya.

Hay hay.
Vomentnya dong kak..
Jangan jadi sider yaa 😢
Biar author semangat nulisnya.
Eakkkk.

RINDU ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang