Bulan demi bulan berlalu. Saat ini sudah genap 8 bulan pernikahan mereka.
Namun artha dan abizard masih menikmati masa masa pacaran halal mereka.
Dalam 8 bulan itu. Artha terus mencoba.
Menguji segala teori tentang percintaan.
Seiring berjalannya waktu rasa cinta akan tumbuh atau witing tresno jalaran soko kulino.
Belajar memberikan hatinya untuk suaminya.Drt..drt
"Handphone kamu yang" kata abizard sambil meraih handphone milik artha.
"Iya kamu buka aja mas" pinta artha pada abizard.
"Dari vika katanya ngajak ketemuan dicafe biasanya". Tutur abizard. Menyampaikan isi pesan whatsapp tersebut."Gak papa aku nanti pergi mas?" Tanya artha. Sekarang statusnya sudah menjadi istri. Walaupun belum sempurna tapi artha selalu mencoba menjadi istri yang baik.
"Iya gak papa, tapi pulang jangan kesorean ya" abizard memberikan izin. Membuat senyum merekah diwajah artha.
"Siap, kamu bales deh pesannya. Nanti jam 10 pagi aja ketemuannya".
"Iya sudah sayang".
****
Sudah jam 10.15 seharusnya artha sudah bertemu vika sejak 15 menit yang lalu.
Namun vika tidak kunjung menampakkan batang hidungnya dari 15 menit terakhir."Assalammuallaikum ar, sorry telat. Jalanan macet" tutur vika yang baru datang. Napasnya ngos ngosan. Seperti baru berlari bermil mil jauhnya.
" waalaikumsalam. Iya gak papa, duduk gih. Aku udah pesenin minum tuh" kata artha sambil mengarahkan pandangannya pada segelas orange juice yang nampak menyegarkan.Vika langsung meminum orange juice tersebut. Menyisakan sampai setengah gelas.
"Jadi ada apa. Kok tiba tiba minta ketemu?" Tanya artha santai.
Raut wajah vika tiba tiba berubah. Sedikit ada rasa sakit yang tersimpan diperubahan mimiknya.
"Vika, kenapa?" Tanya artha halus. Tangannya mengenggam tangan kanan vika diatas meja.
"Mas atthar ar" hanya kata itu yang berhasil lolos dari bibir vika.
Kemudian air matanya meluruh. Namun segera mungkin ia hapus."Selama pernikahan kami, dia belum menjamahku sama sekali". Lanjut vika sambil terisak.
Artha tak berucap apapun. Dia lebih memilih diam dan mendengar cerita vika sampai selesai.
"Aku tau, sejak awal aku hanyalah pelampiasan perasaannya saja. Sepertinya dia memang masih mencintaimu ar".
Deg
"Tidak seperti itu vik. Mana mungkin setelah berbulan bulan mas.atthar satu rumah dengan wanita sholehah dan cantik seperti ini. Tapi tidak da rasa yang tumbuh" tutur artha. Mencoba menghilangkan pemikiran negatif vika.
Namun jauh dalam hati kecil artha terbesit rasa yang aneh.
Sepertinya rasa itu muncul lagi."Tapi nyatanya?. Dia tidak pernah menganggap ku ada ar, tidak dianggap oleh suami itu menyakitkan ar" terang vika .
Tangan artha mengelus pelan bahu vika. Menenangkan perasaan vika yang kalut.
"Sepertinya. Aku memang harus mengikhlaskan mas.atthar ar, sepertinya orang yang aku cintai memang tidak pernah menginginkanku"
Happy reading. Terima kasih sudah membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU ALLAH
Tâm linhAkulah pendosa. Lalu pantaskah manusia pendosa ini merindukan tuhan? Disaat aku masih terus melakukan kesalahan kesalahan itu. Pantaskah aku menyandang gelar sebagai hamba. Setelah banyak dosa yang kuperbuat selama ini. Aku selalu berpikir. Dapatk...