Setelah sholat isya' aku dan vika kembali kekamar.
Aku langsung merebahkan tubuhku diatas ranjang yang hanya muat untuk satu orang.
Aku mendengarkan vika melafalkan hafalan al qur'an.
Aku tak mau mengganggunya akhirnya aku memutuskan keluar kamar.
"Mau kemana ar?" Tanya vika menghentikan langkahku.
"Mau jalan jalan bentar, udah kamu lanjutin aja hafalannya".
Vika hanya membalas dengan senyuman.
Akhirnya aku memutuskan untuk keluar dan berjalan menuju tempatku membaca buku tadi.
Aku duduk, hanya berdiam diri.
Angin berhembus membelai kain yang menutupi rambutku.
"Dingin banget sih" ocehku pada diriku sendiri."Kalau dingin ngapain gak masuk aja kekamar".
Aku terlonjak kaget. Refleksku langsung menengok kearah datangnya suara tadi. Suara yang akhir akhir ini berdengung ditelingaku."Saran saya, sebaiknya kamu masuk kekamar. Ini sudah hampir jam 9 malam".
Katanya memecahkan lamunanku."Ah iya. Tadi saya lagi pengen jalan jalan aja biar ngantuk".
Sungguh alasan yang sangat tidak logis. Sungguh aku merutuki diriku saat ini yang tidak bisa berpikir dengan jernih."Oh gitu ya". Jawabnya singkat sembari menunjukkan senyuman manisnya.
Astaghfirullah artha. Tundukkan pandanganmu. BatinkuSuasana kembali hening. Entah kenapa dia tiba tiba duduk disampingku. Membuka bukunya tanpa menghiraukanku.
Aku hanya diam. Entah apa yang aku pikirkan saat ini.
Dekat dengannya membuat jantungku berpacu duakali lebih kencang.
Kalau aku disini terus. Bisa mati jantungan.
Aku langsung berdiri dengan tetap menundukkan pandanganku.
Bugh.
"Aduh." Ringisku.
Tanpa kusadari saat aku berdiri tadi ternyata dia juga berdiri. Berjalan berlawan arah denganku sampai menabrakku.
Alhasil kamipun terjatuh dengan posisi, astaghfirullah posisi yang sangat tidak pantas.
Aku langsung berdiri begitupun dengan dia.
"Ma maaf. Saya tidak tau jika kamu juga akan berdiri" kataku sopan.
"Saya juga minta maaf. Asalammuallaikum". Katanya tanpa memandangku.
"Waalaikumsalam" jawabku. Dan akupun bergegas kembali kekamar. Menetralkan detak jantungku yang berdetak tak berirama.
Perasaan apa ini. Batinku.Jangan lupa vote ya 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU ALLAH
SpiritualAkulah pendosa. Lalu pantaskah manusia pendosa ini merindukan tuhan? Disaat aku masih terus melakukan kesalahan kesalahan itu. Pantaskah aku menyandang gelar sebagai hamba. Setelah banyak dosa yang kuperbuat selama ini. Aku selalu berpikir. Dapatk...