PART27

671 40 0
                                    

Happy reading

"Mas atthar".

Artha mamatung ditempat. Orang yang sangat tidak ingin dia temui karena beberapa alasan. Kini berdiri tepat didepannya.
"Artha, sedang apa?" Tanya atthar tanpa mengalihkan posisinya.

"Maaf, saya harus segera pulang. Permisi". Kata artha tanpa menjawab pertanyaan atthar.

Atthar sedikit menggeser posisinya berdiri.
Membuka jalan untuk artha.

"Artha tunggu sebentar" kata atthar sedikit berteriak. Sedikit berlari mengejar artha.

"Apa?" Tanya artha dingin.
Menatap manik mata atthar.
Tatapan itu. Tidak berubah. Tetap dingin namun meneduhkan.

"Bagaimana kabarmu?".

"Alhamdulillah baik, maaf saya harus permisi dulu. Suami saya menunggu". Pamit artha dingin.
Mencoba mengenyahkan perasaan yang telah lama ia kubur dalam dalam.
Bahkan perasaan itu mampu kembali menyeruak hanya dengan tatapan dingin atthar

***

Vika telah selesai membayar makanannya.
Dia sedikit berlari. Menyusul artha dimasjid depan cafe.

Saat dia membuka pintu kaca itu. Pandangannya tertuju pada atthar yang sedang berbincang dengan artha.
Terlihat sekali atthar memendam rasa rindu yang cukup dalam. Sampai beberapa kali dia harus memanggil artha yang ingin melangkah pergi. Agar petemuannya sedikit lebih lama.
Ya, sepertinya begitu.
Vika menahan gemuruh dadanya yang muali sesak.
Cemburu?
Tentu. Bahkan aisyah saja bisa cemburu dengan khadijah. Bagaimana mungkin vika tidak cemburu melihat atthar yang berbincang dengan artha. Sampai sangat terlihat jika atthar tidak rela jika artha harus pergi.

****

"Maaf saya harus segera pulang".
Artha kembali melangkahkan kakinya.
Tidak memperdulikan lagi panggilan atthar.
Tangannya melambai memberhentikan taxi.
Sampai ada satu taxi berhenti didepannya.
Artha segera menelusup masuk kedalam taxi itu.
Tanpa sedikitpun menoleh kearah atthar.

****

Atthar kembali melangkahkan kaki menuju cafe itu.
Bukankah tujuan dia kesini untuk membelikan vika cup cake coklat kesukaannya.

Baru saja dia memulai langkah. Tak sengaja matanya menangkap mobil yaris berwarna merah. Atthar kenal betul dengan mobil itu. Mobil itu berlalu didepan atthar.
Semakin jelas. Atthar kenal benar dengan mobil itu. Karena mobil itu yang setiap hari parkir digarasi rumahnya.

Sedang apa vika kemari, dan kenapa dia tidak menyapaku. Tidak mungkin jika dia tidak melihatku. Batin atthar yang mulai bertanya tanya.

Terima kasih sudah membaca....

RINDU ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang