Happy reading....
Senja kelabu kembali menyapa
Hati yang rapuh lalu pecah
Berserakan diatas angan
Rasa itu, seperti kumparan kawat besi yang membelenggu hati
Mengikat
Kemudian menghancurkan hingga berkeping kepingKenangan lalu menghantui hati
Bagai ribuan burung yang terbang diatas awan
Seperti batu yang tak kunjung terkikis air hujan
Seperti nada yang selalu mengalun
Tak pernah berhenti
Kemudian menyisakan luka****
Tetes embun bergelayut direrumputan hijau.
Nampak seperti kristal jika diterpa cahaya mentari pagiCahaya itu bersinar terang.
Masuk melalui celah celah jendela yang tidak tertutup tirai.
Dingin menguliti kulit putih sang empu kamar.
Membuatnya menaikkan sedikit selimut yang dia pakai.
Terlelap kembali.
Tenggelam dalam hangatnya mimpi. Dan melupakan kisah duniawi.Terdengar suara tirai yang menggantung dibatang besi itu disibakkan.
SrekkM
embuat sang empu kamar mengerjapkan mata.
Silau. Cahaya itu terlalu terang.Tangan kekar berwarna sawo mentah menggoyangkan tubuh yang berselimut diatas kasur.
"Yang bangun, sudah pagi"
Sesekali gadis itu mengerjapkan mata."Yaelah, yang bangun"
Kesekian kalinya tangan itu menggoyang goyangkan tubuh berbalut selimut.
Pemilik tubuh itu adalah artha.
Yang saat ini masih terbuai dengan keindahan alam mimpi."Artha bangun gak". Suaranya memekakan telinga.
Membuat artha menggeser posisinya. Kemudian melenguh panjang."Uaaahh. Aku ngantuk mas. Hari ini sedang tidak sholat"
Yang dipanggil mas hanya mengegeleng gelengkan kepalanya.
Kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping artha. Dan memeluknya seerat mungkin."Astaghfirullah abizard".
Yang diperlakukan seperti itu langsung terlonjak kaget.
Terbangun dan segera menjauhi tubuh yang baru merengkuhnya."Oh yaya. Aku tahu cara ampuh buat bangunin kamu sekarang".
Kata abizard sambil menunjukkan cengiran kudanya."Ih resek kamu" timpal artha sembari melempar bantal kearah abizard.
Buk. Tepat sasaran."Hari ini masak yang enak ya. Nanti anterin kekantor. Aku berangkat dulu" pamit abizard. Kemudian bangkit dari duduknya.
"Iya mas, maaf ya gak bisa buatin sarapan" tutur artha menyesal.
"Gak usah minta maaf. Suami idaman selalu memaklumi kelakuan istri yang dikit bandel".
Mendengar perkataan itu artha langsung melempar kembali bantal kearah abizard.
"Awas kamu ya mas"."Biarin" timpal abizard sambil menoel pipi artha.
Perlakuan itu sukses membuat mata artha melotot.
Tidak ingin paginya hancur karena ceramah artha. Abizard langsung berlari meninggalkan istri cantiknya itu.****
Atthar nampak sedang membaca koran diatas balkon. Sambil menikmati kicau burung yang memanjakan telinga."Mas, ini kopinya" tangan mungil vika mengulurkan secangkir kopi.
Aromanya sungguh harum."terimakasih" kata atthar dingin. Tanpa mengalihkan pandangannya dari koran.
"Mas" panggil vika pelan.
"Hem" atthar hanya berdehem."Aku ingin cerai"
Terima kasih sudah membaca....
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU ALLAH
SpiritualAkulah pendosa. Lalu pantaskah manusia pendosa ini merindukan tuhan? Disaat aku masih terus melakukan kesalahan kesalahan itu. Pantaskah aku menyandang gelar sebagai hamba. Setelah banyak dosa yang kuperbuat selama ini. Aku selalu berpikir. Dapatk...