Seorang wanita tulus mencintai lelaki walau seburuk apapun dirinya padanya, tak akan pernah dia menyerah.
Sesakit sakitnya wanita, kalau sudah mencintai amat sangat dalam, tak akan bisa di ubah dengan cara apapun.
Sesak, ya memang sesak. Tapi dirinya tidak bisa berbuat apapun.
***
"Aku kenalkan dengan lelaki ini mau tidak?" Erlin mempertunjuk handphone nya yang layar menampilkan foto lelaki padaku.
Aku menggeleng, "tidak, Erlin. Terimakasih."
"Astaga, Selena," eluh Erlin. "Mau sampai kapan kau sendiri seperti ini?" Tanya Erlin.
Aku mengangkat bahuku, "tidak tahu."
Aku bisa melihat Erlin yang menghela nafas kecewa dan menatapku dengan sedih. Aku langsung menatapnya dengan tatapan bertanya.
"Kau tidak mau melupakan masa lalu?" Bisik Erlin.
"Aku mau, tapi entahlah." Bisikku.
Tanganku mengambil segelas es jeruk dan memegang sedotan lalu menyedot nya.
Tanpa aku mau, tatapan ku melihat dia. Dia yang bersama teman teman nya tertawa, seaakan akan memang dirinya bahagia. Tapi aku?
Rapuh.
***
Vote comment
KAMU SEDANG MEMBACA
creído // Jelena
FanfictionRasa yang sangat amat menyakitkan terus terulang ulang. Wanita menahan sakit, akan kuat. Tapi tak akan selamanya wanita kuat untuk menghadapi itu.