Seperti ada yang memeluknya sangatlah erat, nafas panas menerpa lehernya, dan tidak bisa diam, Selena segera membuka mata dengan malas. Tangannya memeluk kepala Justin yang sudah berada di bagian leher Selena.
Diri Selena kebingungan, mengapa Justin tidak bisa diam?
"Justin?"
Selena mengelus rambut Justin dengan lembut, hawa panas menjalar di telapak tangan Selena. Kedua tangan Selena lalu menyentuh rahang Justin dan mendorong menjauh dari leher Selena.
Dia bisa melihat wajah Justin, mata Justin menutup dengan rapat. Selena mengernyit, merasakan panas di telapak tangannya lagi. Dia memegang semua wajah Justin yang panas.
"Ya tuhan, kau panas sekali." Bisik Selena.
Tatapan Selena beralih melihat dinding yang terdapat jam dinding. Jam 2 pagi.
Selena melepas lingkaran tangan Justin di pinggangnya dengan perlahan. Setelah terlepas Selena beranjak dari tidurnya, melepas ikatan rambut Selena lalu mengumpulkan rambutnya kembali dan mengikatnya kembali dengan asal.
Tangan Selena menyalakan lampu dan melihat justin yang tertidur dan sedikit menggeliat. Helaan nafas keluar dari mulut Selena. Kedua kaki Selena berjalan kearah kamar mandi, dan mengambil gayung lalu mengisikannya air dingin. Seharusnya pakai lemon, tapi Selena malas keluar, karna takut.
Tatapan Selena melihat dirinya di cermin kamar mandi, dan dia keluar dari kamar mandi. Sehabis itu dia mengambil sapu tangan yang berada di lemari Justin dan berjalan kembali ke ranjang.
Selena menyimpan gayung itu di meja, dan membasahi sapu tangan dengan air itu. Lalu memerasnya sampai air nya sudah tidak ada di sapu tangannya.
Merangkak naik keatas ranjang, Selena setengah tiduran di sebelah Justin yang meringkuk di sebelahnya. Selena menelentangkan tubuh Justin dengan perlahan. Tapi Justin langsung menggeliat dan memeluk pinggang Selena.
"Menyebalkan." Gumam Selena dengan kesal.
Selena menempelkan lipatan sapu tangan itu di dahi Justin. Tangan Selena meraba raba sapu tangan itu untuk lebih menempel pada dahi Justin dan terus seperti itu karna kalau di lepas akan jatuh, posisi justin menghadap ke dirinya. Tangan satu lagi mengelus rambut justin.
"Mengapa bisa seperti ini? Tadi sebelum tidur kau terlihat baik baik saja, bahkan kau keluar bersama Daryl dan menggendongku." Bisik Selena.
Elusan lembut Selena di rambut Justin membuatnya nyaman, dan memeluk lebih erat pinggang Selena tanpa Justin sadari.
Kecupan sayang mendarat di pucuk kepala Justin, Selena mengelus kembali rambut Justin dengan lembut.
Beberapa menit kemudian, rasa ngantuk Selena kembali lagi.
Dan tertidur dengan posisi yang tidak nyaman.
***
Justin mengerang karna pusing menyerang di kepalanya saat pertama kali dia mencoba membuka matanya. Mata nya tertuju pada payudara Selena yang sedikit terlihat. Justin mengerjap ngerjap dan mengalihkan pandangannya. Lalu mendongak menatap Selena yang tertidur dengan menyender di kepala ranjang.
Mata Justin membulat dan segera beranjak, dia mengumpat dalam hati dan bertanya tanya, mengapa Selena tertidur seperti itu? Kedua tangan Justin memeluk Selena lalu menurun kan Selena dengan perlahan. Menyimpan kepala Selena diatas bantal.
Justin melihat sapu tangan di bantal sebelah Selena. Dia mengambilnya dan bisa dilihat tapakan sapu tangan yang sekarang sedikit mengering yang membuat bantal itu basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
creído // Jelena
FanfictionRasa yang sangat amat menyakitkan terus terulang ulang. Wanita menahan sakit, akan kuat. Tapi tak akan selamanya wanita kuat untuk menghadapi itu.