Suara dentuman pintu membuat orang terdekat langsung menatap kearah pintu itu dengan terkejut. Di lebih terkujut lagi adalah, anaknya dan anak temannya berdiri disitu dengan kemarahan dan tangisan.
"Ya tuhan," wanita paruh baya itu terkejut dan berdiri lalu berjalan kearah mereka.
"Selena, kau, oh mom sangat merindukanmu." Ucap wanita paruh baya itu.
Ia memeluk Selena yang keadaannya adalah menangis dan dengan pakaian sangat amat terbuka.
"Astaga, Selena, mengapa kau berpakaian seperti ini? Mengapa menangis, sayang?" Ucapnya lagi.
Lalu melihat kearah anaknya dan menatapnya tajam, "Justin! Kau ap-"
"TANYA KAN SAJA PADA DIRINYA." Bentak Justin dengan keras yang membuat wanita itu terkejut.
Justin berjalan dengan cepat, meninggalkan mereka. Detik itupun tangisan Selena makin menjadi.
"Justin!" Teriak Selena.
Selena terisak, "Mom aku ingin menyusul Justin." Ucapnya.
Wanita paruh baya itupun menatap Selena, lalu mengangguk. Wanita yang di panggil Mom oleh keduanya, menatap anaknya yang sudah diatas, lalu menatap Selena yang berlari dengan tangisan dan menggunakan pakaian yang tidak layak.
Apa yang terjadi?
Mom Pattie menghela nafas.
Dengan isak tangis yang tak bisa ditahan, Selena memanggil terus menerus nama Justin. Tapi Justin tidak mendengarnya dan langsung masuk pada kamarnya. Selena berlari dengan cepat lalu membuka pintunya dengan langsung sebelum Justin menutupnya.
Justin menatap Selena dengan tajam. Dia mendorong pintunya dengan keras.
"Kumohon Justin." Bisik Selena, matanya menatap Justin dengan sendu dan penuh air.
Selena mendorongnya sekuat tenaga, walau dia yakin, dia bakal kalah dengan kekuatan Justin. Tapi tubuh Selena dengan langsung masuk ke sela sela pintu yang terbuka. Membuat Justin yang mendorong pintu itu langsung terdengar suara dentuman pintu yang sangat keras karna tak ada yang menahannya.
Detik itu pun, Selena memeluk tubuh Justin dengan erat. Menangis di dada Justin.
"Jalang sialan, lepas!" Bentak Justin.
Justin mendorong Selena dengan keras yang membuat nya terhempas ke lantai dan langsung masuk kedalam kamar mandi.
Kedua tangan Selena menghapus air matanya dengan kasar. Kedua pipinya sangatlah lengket. Dia beranjak dan berjalan kearah lemari, mengambil kemeja putih Justin yang akan se-pahanya. Selena membuka baju sialan itu dengan cepat, lalu memakai kemeja tersebut.
Selena menatap pantulan dirinya di kaca, wajahnya sangatlah sembab. Rambut yang diikat asal, kemeja yang sedikit mempelihatkan branya yang berwarna hitam. Selena menghela nafas. Dia akan terus menerus untuk membuat justin percaya dan memaafkannya.
Pintu kamar mandi memperlihatkan Justin yang memakai handuk tanpa melihat dirinya, dia mengambil baju lalu masuk kembali ke kamar mandi.
Setelah beberapa menit, Justin keluar dari kamar mandinya lagi lagi tanpa melirik Selena sedikit pun. Dia duduk di pinggir ranjang, lalu mengambil handphone nya dan langsung mematikannya. Justin tidak ingin di ganggu dengan siapapun.
"Justin." Panggil Selena di kecil.
Justin tak mendengarnya, dan langsung mengambil selimut lalu menyelimuti dirinya. Berbaring menyamping membelakangi Selena.
Mata Selena mulai berair kembali, tapi dengan langsung dia menahannya dan menekan nekan matanya. Kedua kaki nya berjalan kearah ranjang Justin. Sesampai dia di depan tubuh Justin yang menghadapnya, dia langsung naik perlahan, dan meniduri dirinya disebelah Justin yang membuat Justin berdecak.
Dengan sigap, Selena memeluk pinggang Justin supaya tak berubah posisi membelakangi dirinya lagi.
"Justin, maafkan aku." Bisik Selena.
Kepala Selena menyender di dada Justin, dia menangis kembali. Isak tangisnya menjadi yang membuat bahu nya bergetar. Selena melepas pelukannya dan mensejajar kan tubuhnya dengan tubuh Justin. Menatap wajah Justin yang sudah memejamkan matanya, Selena tersenyum dan menghapus air matanya lalu memejamkan matanya.
Tapi isak tangisnya masih terasa, Selena memejamkan matanya dengan erat walaupun bahu bergetar nya masih terasa.
Mata Justin terbuka. Menatap Selena yang menutup matanya, menatap dengan tatapan tak bisa diartikan. Detik itupun Selena yang tak tahu apa apa langsung membuka matanya dan langsung tertuju pada tatapan Justin.
"Justin." Bisik Selena.
Selena menggeserkan tubuhnya lebih dekat kearah Justin. Yang membuat hidung Justin menyentuh kening Selena. Tubuh mereka tak ada jarak lagi. Merasa kehangatan menjalar ditubuh keduanya. Mereka diam, tanpa mengubah posisi itu.
Detik itu pun Selena langsung mendongak menatap Justin yang langsung menunduk menatap balik Selena. Tatapan mereka terkunci satu sama lain. Dan tanpa disangka saat detik dimana Justin mengerjap matanya, kedua tangan Justin memeluk pinggang Selena dengan erat. Mencium kening Selena dengan lembut.
Kedua nya memejamkan matanya. Justin melepas ciuman di kening Selena dan langsung memeluk pinggang Selena dengan erat, menarik lebih dekat kearah tubuhnya. Selena tersenyum menatap Justin, lalu memejamkan kembali matanya dan memeluk leher justin.
Dikegiatan pelukan itu. Mereka saling menyalurkan kehangatan, lewat elusan di punggung Selena, dan elusan di rambut Justin.
***
HAI!
KAMU SEDANG MEMBACA
creído // Jelena
FanfictionRasa yang sangat amat menyakitkan terus terulang ulang. Wanita menahan sakit, akan kuat. Tapi tak akan selamanya wanita kuat untuk menghadapi itu.