creído; chapter 24. dia membuat Justin emosi

1.9K 114 76
                                    

Setelah kejadian dimana pertengkaran dan yang selalu jadi alasan benci itu kebongkar, mereka diam. Selena dan Justin hanya diam. Justin memandikan Selena dalam diam, bingung harus apa.

Dan saat ini Justin menatap Selena diam diam, lalu menghela nafas. Memperlihatkan kegiatan Selena yang sedang mengambil tas, lalu berjalan kearahnya yang lagi di pintu.

"Kau yakin akan kuliah?" Ucap Justin.

Selena berhenti di karena kan Justin menghalanginya. Dia menatap Justin, lalu membuang muka. Tanpa menjawab Selena membiarkan dirinya berdiri menunggu Justin membuka jalannya.

"Sel," Justin mendekat, lalu menangkup kedua pipi Selena, "aku minta maaf." Cicit Justin.

Justin mengelus pipi Selena dengan lembut. Tatapan mereka bertemu, tapi Justin hanya menemukan tatapan tajam disana.

"Jangan mendiamkan aku seperti ini, aku mohon. Ini menyiksaku." Bisik Justin.

Tetap sama. Keadaan Selena hanya diam membisu.

Justin menghela nafas, dia menjauhkan tangannya dari pipi Selena lalu menarik kepala Selena dan mengecup keningnya. Justin tersenyum, tangan Justin langsung turun perlahan dan mencoba merangkul Selena.

Dengan hentakkan langsung Selena menyentak tangan Justin, lalu berjalan menjauh dari Justin. Dia sekarang memperdulikan perasaannya. Perasaannya yang dulu selalu di sakiti dan terus menerus bersabar, tapi  sekarang tidak lagi, dia akan mementingkan perasaannya terlebih dahulu.

Justin pun sama, dia mengejar Selena, mengimbangi jalannya. Rumah ini sepi tanpa Mom dan Dad Justin, karna mereka berdua sedang berada di luar kota, dan kemungkinan lusa pulang.

Saat menyadari Justin berada disamping Selena, Selena langsung berjalan semakin cepat dan sangat cepat. Akhirnya Selena berlari tapi langsung di genggam tangan Selena yang membuat dirinya berhenti.

Justin meremas tangan Selena, nafasnya memburu. Dia memejamkan matanya lalu membuka matanya sekaligus menarik nafas dan membuangnya. Justin tidak mau terbawa emosi yang akan menjadikan kebencian Selena semakin menjadi.

"Berangkat bersama, tak ada penolakan. Kau denganku." Ucap Justin dengan tegas.

Justin menarik tangan Selena, berjalan keluar dengan cepat yang membuat Selena kesusahan untuk berjalan. Justin membukakan pintu penumpang yang paling depan,

"Masuk." Ucap Justin.

Tanpa menatap Justin, Selena masuk dan langsung ditutupi oleh Justin. Justin langsung memutari mobilnya lalu masuk ke mobil. Dia sementara membawa mobil, karna kalau pakai motor, Selena takut risih karna angin.

Detik itupun mobil berjalan meninggalkan rumah besar itu. Di perjalanan tersebut, Justin terus menerus melirik Selena. Entah mengapa Justin langsung merasakan sakit, sedih, marah pada dirinya dan lain lainnya. Menyesal yang paling di utamakan. Apalagi soal yang paling berharga.

Dengan perlahan tangan Justin yang tak digunakan, bergerak kearah tangan Selena yang berdiam di atas paha. Lalu menariknya dan mengenggamnya dengan erat.

Tentu saja Selena terkejut dan langsung menarik tangannya dengan paksa. Tapi tidak bisa.

"Justin lepaskan!" Ucap Selena.

Justin langsung menengok kearah Selena lalu tersenyum, dan menatap kearah depan lagi.

"Akhirnya kau membuka suara." Ucap Justin seraya menarik tangan Selena yang ada di genggamannya dan mengecup punggung tangan Selena.

Selena langsung diam. Bungkam dan berhenti memberontak yang langsung di balas oleh Justin dengan helaan nafas. Ibu jari Justin mengusap ibu jari Selena dengan lembut.

creído // JelenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang