01

5.2K 265 2
                                    

"Ini hanya kasus kecil tania, kau hanya harus menguatkan alibinya bahwa ia tidak bersalah"

"Aku tidak akan membela orang yang jelas-jelas salah"

"Kita tidak berhak beranggapan bahwa klien ini salah atau tidak, hakim yang menentukan"

"Dilihat dari sudut pandang orang awampun, terlihat jelas bahwa ia salah! Aku tak mau menanganinya. Kau saja"

"Tania, pekerjaan kita memang seperti ini. Membela klien, baik itu benar maupun tidak. itu resiko-"

"Lihat, kau pun mengakuinya bahwa dia salah"

Fitri menghela napas panjang, berdebat dengan orang keras kepala, pendirian Tania sangat kuat.

"Jika kau ingin sukses, belajarlah realistis. Setelah kau memenangkan kasus ini aku jamin. Klien mu akan semakin meningkat dan kau bisa memapaki hidupmu kembali"

"Aku nyaman dengan hidupku yang sekarang, tak perlu menatanya lagi"

"Kau sangat keras kepala! Ini sangat menguntungkan, untukmu, firma kita, dan untuknya. Dengar, kau hanya perlu bicara bahwa ini hanya kesalahan, ia tidak bersalah dan.. ket! Semua selesai dan kita sejahtera"

"Aku tidak mau"

Fitri menggertakan giginya, kesal sangat kesal. Bagaimana bisa sahabatnya ini keras kepala. Kasus yang menguntungkan selalu ia tolak untuk kasus yang merugikannya.

Tania Nasution, wanita cantik dan pintar -menurut selembar kertas- ini ternyata tidaklah pintar.

Jika memang Tania pintar, untuk apa ia selalu menolak kasus mudah dan menggiurkan untuk kasus-kasus tidak menguntungkan seperti pelecehan, perceraian, nepotisme dan lainnya.
Bijak dan sangat manusiawi memang, tapi percuma jika ia selalu kalah melawan lawannya.

Tak pernah satu kasuspun dalam persidangan yang di menangkan olehnya. Masih akan bilang dia pintar?

"Dan ya, mengapa kau ngotot sekali bahwa harus aku yang menanganinya. Kau kan ada, dan kau selalu bisa menangani kasus-kasus seperti ini. Kau saja" ucap Tania setelah terdiam beberapa saat.

"Aku punya kasus lain"

"Ya sudah.. kasih saja pada yang lain, aku yakin banyak yang ingin mengambil kasus ini"

"Pak Adimas yang menyuruhku menyerahkan kasus ini padamu"

"Kenapa aku?"

Fitri hanya mengangkat bahunya tak acuh, Pak Adimas adalah Direktur di Firma hukumnya. Mengapa ia memberikan kasus ini pada Tania, biasanya ia tak mempermasalahkan siapa yang mengangani kasus apa. Karena baginya, siapapun yang menangani asalkan tidak mencoreng nama baik Firmanya.

MASTER SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang