Aku memandangi layar ponselku yang menampilkan nomor telepon Abdullah. Pikiranku melayang kembali memikirkan maksud dan tujuan perkataan Abdullah sore tadi. Aku sudah melihat alquran beserta artinya seperti yang dia perintahkan.
Aku bahkan sampai mencarinya di mesin google agar bisa memahami maknanya. Di sana muncul pembahasan tentang aturan berpakaian bagi wanita dalam pandangan islam. Namun, aku sama sekali tidak memahami makna surah itu. Lantas, apa hubungan antara cara berpakaian dengan dia yang tidak pernah mengucapkan kata assalamualaikum terhadapku?
Tanpa berpikir panjang aku menekan tombol hijau pada layar itu. Kemudian mendekatkan ponsel ke telingaku. Bunyi nada sambungan terdengar dari seberang sana. Tapi dia tak kunjung mengangkatnya. Hingga suara operator menggantikan Abdullah.
"Nomor yang anda tuju tidak menjawab, silakan-"
Aku langsung mematikan sambungan begitu mendengar suara seorang perempuan. Orang ini selalu muncul disaat yang tidak tepat.
Apa dia sudah tidur? Takkan kubiarkan dia terlelap. Sementara aku sibuk memikirkan ucapannya. Dia harus bertanggung jawab karena sudah membuatku penasaran.
Sekali lagi aku mencoba menelponnya. Entah untuk panggilan yang keberapa, suaranya baru terdengar.
"Cepat katakan apa maumu!"
Aku menjauhkan ponselku saat mendengar dia berteriak.
"Apa aku mengganggumu?" tanyaku hati-hati karena nada suaranya terdengar kesal.
"Kamu tahu jam berapa sekarang?"
Untuk apa dia menanyakan waktu? Segera aku melihat jam yang tertera dalam ponselku. Pukul 01.00 WIB. Pantas saja dia marah.
"Maaf, aku hanya ingin menanyakan satu hal padamu," gumamku pelan. Dalam sekejap aku perasaan bersalah menyelimutiku.
"Hmmm ..."
"Kenapa kamu tidak pernah mengucapkan salam padaku?"
"Astaghfirullah. Kamu mengganggu tidurku hanya untuk itu?"
"Aku 'kan sudah minta maaf!"
"Baiklah, akan kejelaskan. Aku tidak yakin apa agamamu sesungguhnya. Kamu tidak terlihat seperti wanita muslimah pada umumnya. Kamu tahu Putri, kan? Bandingkan dengan pakaian yang selama ini kamu gunakan. Kamu selalu memakai baju adikmu! Setidaknya gunakan pakaian yang tepat agar aku mengenalmu sebagai orang islam."
"Kamu menilaiku hanya sebatas pakaian saja? Sempit sekali pikiranmu. Memangnya agama seseorang hanya dinilai dari penampilannya? Kupikir kamu berbeda dengan orang lain, tapi ternyata kamu sama saja!"
Aku merasa sangat tersinggung dengan penjelasannya. Hanya karena aku tidak berpakaian seperti halnya Putri atau perempuan yang kutemui tadi. Tidak lantas membuatku menjadi perempuan non muslim.
"Kamu benar. Aku tidak berhak untuk menjustifikasi apa agamamu lewat penampilan, tapi kamu juga harus tahu bahwa pakaian menunjukan identitasmu. Apa kamu sungguh seorang wanita muslimah?"
Aku tertegun mendengar penuturan Abdullah. Selama ini aku sudah terbiasa menerima kalimat kasar dari orang lain. Namun, saat mendengar dia yang berucap seperti itu. Entah mengapa ada yang berbeda dengan perasaanku. Aku merasa terluka.
"Kuharap penjelasanku bisa membuatmu sadar. Terimakasih sudah mengganggu tidurku. Selamat malam."
Setelahnya, dia sungguh-sungguh mengakhiri percakapan kami.
Aku memejamkan mata seraya menghempaskan ponsel di atas ranjang. Sudah kuduga akan berakhir seperti ini. Menambah teman berarti turut menambah daftar orang yang siap membuatmu terluka.
Drrt drrt~
Ponselku bergetar.Aku segera mengambil dan mengeceknya. Ternyata itu pesan dari seseorang yang mengaku sebagai temanku.
Hamba Allah: Apa perkataanku menyakitimu? Maaf, aku tidak berniat berkata kasar.
Aku tersenyum sinis membacanya.
Kala nasi telah menjadi bubur, maka ia tidak akan kembali lagi menjadi nasi. Begitupun halnya hati yang terluka. Ia tidak akan merasa lebih baik hanya karena sebuah kata maaf. Apalah artinya bila hati terlanjur koyak dan kepercayaan mulai memudar.
-TBC-
09 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonim | ✔
Spiritual[Chapter lengkap] Ini tentang Anonim yang berusaha menemukan makna hadirnya di dunia. Lewat tiga pertanyaan besar yang selalu menghantui pikiran. Dari mana manusia berasal? Apa tujuan hidup di dunia? Setelah meninggal, ke mana manusia akan pergi? Su...