twenty seven

992 147 158
                                    

WARNING!!!

disini ada sexual content sumpah. ga boong. so if you feel like uncomfortable to read those things, you may leave/skip the part. gue ngasih clue entar bakal ada sexual content setelah scene avril di club dan making out disana. tp ini part penting buangettttzz

***

Satu jam sebelumnya...

"Let me guess," kata Harry dengan bersemangat. "A squad goals vacation!" serunya, lalu dia berdiri terus mempraktekan gaya-gaya cheerleaders. Tangannya bersorak kesana-kemari.

Makin garing aja ini orang...

"This is why I wanna leave the band," ujar Liam frustasi.

"Me too," timpal Louis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Harry, sit down."

Harry menggeleng. "Don't you miss my dance?" tanya Harry menggoda, terus kedua tangannya mengacak pinggang.

"No, I mean just, sit fucking down," balas Louis lagi. "It's not even funny."

"I miss the tour," curhat Harry. "I'm always the one who dances like a fool, but the fans laugh anyway. It's really incredible to see them smile that way."

Ah... dia manis banget sih, jadi gemes hehe. "I haven't been to your concert."

"You're gonna see us on stage, someday. In a world tour," kata Harry sambil dia senyum. "You can come with us if you want," katanya lagi sambil winked at me, abis itu Harry balik duduk dan senyum-senyum ke Louis.

OHHHHHHHHHHHHH GUE MAU BANGET NYET. "University and job suck."

"What does it feel? You know... I've never been in university, I really want to," kata Harry lagi ke gue, sementara itu Liam sibuk mengobrak-abrik iPhone-nya. Gatau, dia diem mulu. Lalu Louis cuma ngeliatin Harry doang.

Emang kasian, Harry selalu menjadi yang ter-bully di antara mereka. Poor him. Dia tuh emang garing abis sih astaga. "It feels like hell," jawab gue.

"Yeah, just drop out. You're a model, you can earn much money from that," kata Louis dengan santai.

"That's a good choice, Avril. Why don't you just go?" tanya Harry.

Yeee, lu kira masuk universitas bagus di LA yang tandingannya dunia itu gampang apa? Sayang banget ish kalo gue sampe ngelepas kuliah demi model. Seenggaknya nantinya gue adalah model yang akan bergelar Sarjana Hukum. Kan keren juga tuh. "Nope, I don't wanna." Dasar setan.

Harry menganguk-angukkan kepalanya. "What are we going to do now?"

"We're gonna talk about our come back," Liam ngomong sambil dia nyengir. "When are we gonna be back?"

"Ah, I miss the tour. I've been really stressed out because we don't do tour anymore, I've been screaming in my bathroom imagining it was the crowd. I was like," setelah itu Harry berdiri. Dia mempraktekan caranya kalau lagi di panggung gitu, ya gimana sih, ya gitu. Harry yang hiperaktif di atas panggung, ah I miss those were days.

"I hate this kid," Louis menggelengkan kepalanya dengan frustasi lalu gue dapat mendengar dengan jelas hembusan nafasnya yang gusar. "This is why I don't wanna be on tour with this kid anymore."

Lalu, Harry pun langsung cemberut dan meluk Louis, wajahnya kayak anak kecil yang ngerengek abis dimarahin emaknya. "Why you gotta be so rude? Don't you know I'm human too?"

[2] not so fangirl ;; 1dTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang