Mama: avril wazzuuuup
Mama: gadeng.
Mama: mama kecewa sama kamu...
Mama: km seharusnya bisa mengontrol diri km, bukan karena km ada di amerika km bisa terikut dengan pergaulan disana
Mama: mama udah melihat semuanya. Ternyata itu kelakuan kamu selama di sana? Clubbing, minum, mabuk-mabukkan sama temen kamu, seks bebas, cium orang sembarangan
Mama: mama kecewa, sangat kecewa
Mama: papa kamu juga, dia bahkan gamau ngomong lagi sama kamu
Mama: mama bakal ngurus urusan pemberhentian kuliah kamu di la, IPK kamu juga jelek banget kan karna karir model? Mama udah bilang, keluar dari dunia model.
Mama: kamu harus keluar dari dunia model, mama gamau tau
Mama: dan kamu harus pindah ke jakarta secepat mungkin. Mungkin kamu menyelesaikan satu semester lagi disana dan urus segala urusan sama management kamu, putusin kontrak
Mama: kamu jadi rusak disana, avril
Mama: idola kamu ga baik buat kamu
Gue langsung mengaktifkan mode pesawat di iPhone gue dan menaruhnya di dalam tas gue, gue berusaha mati-matian supaya enggak nangis di tempat ini. Gue lagi-lagi menegak beer Bintang yang berada di tangan gue.
Rasanya gue pengen lempar botol ini.
"Drake says now we're in trouble, I don't mean to be in trouble," gue nyanyi, ngikutin lirik lagunya.
Terkadang berusaha menjadi baik-baik aja ketika lo lagi enggak baik-baik aja adalah hal termudah yang dapat lo lakukan daripada harus mendeskripsikan apa yang lo rasain sekarang.
Well, kalau lo dateng ke gue dan bertanya ke gue 'Gimana perasaan lo sehabis para penggemar 1D nyerbu semua sosmed dan ngatain lo pelacur?' maka jawabannya adalah entah, I feel numb.
Atau, 'Gimana perasaan lo ketika nyokap lo ngomong begitu?' jawabannya sama; I feel numb.
Hell yeah, I'm good at feeling exactly nothing.
Jadi disinilah gue sekarang; salah satu beach club yang ada di Seminyak bersama temen-temen gue; Niall, Liam, Harry, Zayn dan Diana. Yah, Louis entah dimana, mungkin dia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya bersama pacar.
Sekarang udah pukul 11.50 WITA yang artinya 10 menit lagi bakalan tahun baru, semua orang udah pada gila sekarang – going wild, termasuk Liam dan Harry yang udah keliatan kobam abis, mungkin gue emang seharusnya enggak terlalu mabuk malam ini untuk menuntun temen-temen gue yang pada mabuk berat.
"Let's have funnn!" ujar Liam yang tiba-tiba mendatangi gue dan cekokin gue sebotol Chivas Regal.
Gue minum langsung dari botolnya beberapa teguk dan ketawa. "Yeah, it's fucking New Year's Eve!" kata gue sambil teriak, gue masih sadar.
"It's 8 minutes left!" ujar Harry yang ada di deket gue.
Gue mengangguk dan kembali minum beer Bintang (yang enggak habis-hais). Tubuh gue bergoyang seirama dengan dentuman musik yang keras, kembang api udah mulai bertebaran dari segala sudut.
Malam yang meriah untuk jiwa yang redup.
Gue berusaha semaksimal mungkin untuk terlihat bahagia, walaupun pada faktanya enggak. Ada banyak pikiran yang berkeliaran di dalam pikiran gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] not so fangirl ;; 1d
Fanfiction[SECOND BOOK OF FANGIRL] Avril flew to America for college and fortunately, she met Louis Tomlinson and his-idiot-band-mates-5ever over again. She didn't know that she would be this lucky, became closer to her idols. Okay, you might say her...