Author's POV
"You know what? After all of these, I know that you're a selfish fucker. That's why everyone leaves you. You're so mean to everyone, you can't control your words. That's why people get hurt so bad."
Runtunan kalimat itu terus terngiang di otak Louis, selalu berputar-putar bagaikan kereta api mainan dengan lintasan yang selalu menyambung, iya tidak ada hentinya sama sekali. Pikiran itu menghantuinya, membuatnya gak bisa tidur semaleman, matanya sudah ditekan keras-keras untuk tertutup dan tertidur, tapi tetep aja, Louis selalu terjaga karena pikiran itu, terlebih lagi kalimat Avril yang sangat menamparnya.
Louis gak tau kenapa hal ini bisa terjadi padanya, maksudnya, pikiran tentang masalahnya bertengkar dengan Avril dan Zayn tertanam dengan baik di dalam otaknya. Ini sama, benar-benar persis kejadiannya seperti dua tahun yang lalu; ketika Louis marah besar dengan Zayn karena cowok itu keluar dari 1D, Louis berantem dengan Eleanor yang berusaha menjernihkan pikirannya dan bam bagaikan sudah jatuh tertimpa kursi pula, Louis juga ikutan berantem sama Eleanor dan akhirnya dia selingkuh, yah, akhirnya mereka putus.
Beneran deh Louis enggak mau hal itu terjadi lagi sama dia dan Avril, jujur aja sebenernya Louis kangen banget sama Avril. Bukan, Louis enggak suka sama Avril in a romantic way karena dia tau banget kalau cewek itu enggak akan pernah menaruh hati sama dia, jelas aja, Avril dengan segala kegirangannya dan delusinya selalu ngekapalin Louis sama Harry. Padahal Harry udah mantan, duh, Avril ngeselin.
Mengingat Avril dan segala hal yang mengesalkan darinya membuat Louis sedikit terkekeh, ia kangen banget sama sahabatnya yang satu itu. Semuanya benar-benar terasa masuk akal ketika Avril memberikan masukan, Avril bagaikan psikiater pribadinya.
Louis kangen Avril, beneran.
Penyesalan itu pasti ada, apalagi setelah kata-kata tajam yang tak terkontrol keluar dari mulutnya dan membuat Avril nangis. Louis berani bersumpah bahwa semalam dia kayak kesurupan, kayaknya semalem dia emang kesurupan setan yang ada di Ubud – denger-denger Bali itu mistis, bisa aja Louis kerasukan setan yang membuat dia marah-marah.
Oke, Louis, cukup. Itu enggak lucu.
Sekarang Louis sedang memainkan jarinya, menatapnya dengan tatapan gugup setengah mati karena dia baru saja mengetik sederet permohonan maaf kepada Avril. Kira-kira seperti ini.
Hi my bitchy and sassy rumored girlfriend. Well, I'm writing this text in order to make amends to you for something I've done. I know I hurt you terribly... but can you please forgive me? I just wanna say I'm sincerely sorry for putting you through this, I'm so sorry that I've said those mean words to you, I already said it I know, and I couldn't even take my words back, Avril. I'm so rude, I know. After what you said to me, you just hit me at the rock bottom. I know I've messed up lately and I turned out to make it seem like it's all your fault the fact I know all you wanna do is just making me forgive Zayn, he's my best friend too. I can't believe I did that to you, we argued last night and it made me really sad. I know I'm just so fucked up lately and I just left you nowhere, I wasn't even there through your hard times and letting you all alone by yourself.
I'm such a bad best friend, am I?
I'm really sorry that our friendship is... kinda broke because I started to date again with Eleanor and I dumped you just like that. I'm truly sorry, Avril. I'm really struggling with my thoughts, I don't know how to forgive Zayn, because yes, you're right, he left 1D and I thought it was selfish. Really.
I hate fighting. I messed up and I made mistakes, I ruined our friendship, I ruined my friendship with Zayn, I broke up with Briana and can't even see my son freely, I broke up with Eleanor... everyone left.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] not so fangirl ;; 1d
Fanfiction[SECOND BOOK OF FANGIRL] Avril flew to America for college and fortunately, she met Louis Tomlinson and his-idiot-band-mates-5ever over again. She didn't know that she would be this lucky, became closer to her idols. Okay, you might say her...