5.sorry, i'm not ready yet

11.9K 602 36
                                    

"gila! mungkin saja itu tak benar benar terjadi yeol! apa mungkin, gadis yang mengatakan dirinya mengandung itu hanya menipumu? ya, sekedar untuk memanfaatkan kekayaanmu, begitu." ujar kai, memberikan opini.

"siapa saja, memangnya?" tanya sehun, sembari menyeruput jus jeruknya.

"dua orang wanita, yang satu berambut merah, dan yang satu berwajah mungil." jelas chanyeol.

"jadi kau takut dengan mereka?yaampun. Kau payah sekali. Kita itu, tidak boleh kalah dari wanita!” ucapan kai, yang seolah tengah bergabung dengan politik itu, membuat chanyeol dan sehun menatapnya kesal. Kai itu, termasuk tipe lelaki yang takut dengan pacarnya sendiri. Ya, kai sangat patuh kepada joy—sekretaris chanyeol—yang baru saja memasuki kantornya selama lima bulan terakhir ini.

"mereka sangat galak." tambah chanyeol.

Sehun terkekeh.

"biar ku tebak, pasti yang paling galak itu yang berambut merah kan?" ucapan sehun membuat, chanyeol mendelik.

"sama saja."

"ah kukira yang rambut merah, habisnya mirip rambut singa sih." chanyeol hanya menghiraukan, ucapan konyol sehun.

"eh tapi, ngomong ngomong, cantik tidak?", sehun menatap chanyeol, dengan tatapan berbinar binar.

"sangat cantik. tapi, sayangnya galaknya itu minta ampun. Aku kasian dengan pacar-pacar mereka." ucapan chanyeol, membuat sehun kembali membuka mulutnya.

"lagian yang salah kau juga sih. jadinya ya, cocok jika mereka marah kepadamu. Toh, kau menghamili temannya." kai tak sependapat, dengan sehun rupanya.

"kau memiliki foto gadis itu?" chanyeol mengangguk, dan mengeluarkan sebuah foto dari dalam dompet kulitnya.

Tadi pagi, pada saat irene dan yeri mendatanginya. Mereka memberikan sebuah foto 3x4 kepada chanyeol. Kata irene sih, buat foto di kartu nikah mereka nanti. padahal gayanya aja, bukan gaya formal.

Ya, mereka memang tidak waras.

"wajahnya terlihat familiar." sementara sehun memikirkan pernahkah dirinya bertemu, dengan so hyun, kai menyeletuk lantang.

"gadis ini pasti penipu yeol! aku yakin! ah dasar.. Gadis begitu, memang sangat banyak bersebar dimana-mana saat ini. dan jujur saja, menurutku, ini bukan sepenuhnya salahmu. begini, kau kan mabuk, sementara dia tidak kan? Lalu kenapa dia tak menolak tidur denganmu saja? aish! gadis penipu seperti ini memang banyak." jujur saja, ucapan kai ini, memang masuk diakal.

"ah, intinya aku harus bagaimana dengan anak dikandungannya?" ujar chanyeol dengan, nada mengeluh.

"yang pertama, lebih baik kau pastikan dulu bahwa dia itu, benar benar mengandung atau tidak. paling sedikit, minta bukti kepadanya." ujar sehun membuat, chanyeol mengangguk mengerti.

"dan kalau benar, bagaimana?" tanya chanyeol.

Kai menghela nafas berat.

"aish! makanya jangan kerja terus dong!paham perempuan saja, kau tidak. Hal begini, kenapa harus dipusingkan sih." ujar kai mendelik, menatap chanyeol kesal.

"nikahi sajalah, atau tidak, suruh gugurkan dengan memberinya seamplop uang. Sesimple itu." chanyeol membelalakan matanya. Kai itu, tergolong lelaki sadis kalau sudah tak, suka.

Chanyeol penasaran. entah sudah terhitung, berapa gadis yang kai minta, untuk menggugurkan kandungan dari sperma miliknya.

"sudahlah! meminta saran dari kalian itu, sama saja seperti, aku berniat melompat ke dalam gunung berapi yang masih aktif." ujar chanyeol, lalu bangkit dari kursi ditengah restaurant ini.

My Baby[?].✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang