16.confession,sehun's wedding and 'her'

5.9K 326 13
                                    

"aku menyukaimu." so hyun, tersentak kaget sampai-sampai, mulutnya terbuka lebar.

Gadis itu, tadinya datang hanya untuk mengundurkan diri—atas paksaan chanyeol—dari restoran jimin, ini.

Namun, pernyataan lelaki dihadapannya ini, membuatnya membeku. Gadis itu, tak pernah berfikir bahwa jimin akan menyukainya.

So hyun tentunya, tidak mungkin bisa menerima dengan lapang, pernyataan jimin kali ini.

Lelaki itu, bahkan tak tau bahwa dirinya tengah mengan—.

"aku tau. kau, pasti tidak akan menerimaku. Aku memang tak berharap, kau akan menerimaku, hyun. Namun, satu yang harus kau tau. aku, hanya ingin menjagamu, dan melindungimu." so hyun, menatap tepat kedalam kedua manik mata jimin, yang memancarkan ketulusan.

"bukannya, aku tak ingin menerimamu. namun, bukankah ini terlalu singkat? kau jatuh cinta padaku, dalam waktu tiga bulan?" munafik, jika dia berkata jimin tak mungkin, bisa benar-benar mencintainya, dalam waktu sesingkat itu.

Lalu, bagaimana dengan dirinya sendiri?mencintai chanyeol, dalam waktu tiga minggu? benar. gadis itu, benar-benar sudah jatuh kepada chanyeol.

Setiap berada didekat pria itu, jantung so hyun, akan berdetak tak karuan. selalu, ada perasaan nyaman yang menyelimuti dirinya. Namun, sayangnya perasaan nyaman itu, tidak terbagi untuk jimin.

Jimin terkekeh.

"aku, bahkan sudah mencintaimu dari hari pertama kita bertemu. Kau yang dengan senang hati, membantu nenek itu, menyebrang, membuat hatiku berdetak kencang. dan, kau ingat hyun? kau pernah mengeluh, butuh pekerjaan lagi, dan aku berkata, bahwa aku akan mencarikannya untukmu?" so hyun mengangguk.

"tempatmu bekerja shift malam saat ini ialah, milikku. Toko kecil-kecilan yang kubuat untukmu. sejujurnya, aku sudah lama ingin mengatakan ini kepadamu. aku, tidak tau bahwa kedai ayam, yang kubangun itu ternyata banyak peminatnya. dari awal, aku membangun toko itu, memang hanya untuk, kuberikan kepadamu." so hyun tersenyum tipis. Jimin ialah, lelaki yang baik, dan sayangnya, dia bukanlah wanita yang cukup baik, untuk seorang jimin.

"maaf. aku sudah menganggapmu seperti kakakku sendiri." jimin menatap so hyun kecewa. walaupun pancaran matanya tetap saja, menatap so hyun dengan penuh cinta.

"aku tau bahwa kau akan mengatakan hal seperti itu,hyun. aku, kan sudah bilang tadi, aku tidak berharap tinggi, bahwa kau akan menerimaku, dan menikah denganku, dan surat pengunduran diri ini? aku tau jelas maksud dibalik kertas ini. oleh karena itu, aku semakin berniat keras, memberikan tokoku itu kepadamu." so hyun, mengernyitkan keningnya heran.

"kau hamil kan?" ucapan spontan jimin, membuat so hyun tersedak.

"a-a-aku.. Ti-tii-tida—" ucapan gugup so hyun, membuat jimin berceletuk.

"aku tidak bermaksud mencampuri urusanmu hyun. Namun, saat melihatmu terus saja mual-mual, dan menginginkan sesuatu. tanpa sadar, aku menjadi penasaran, dan saat tahu, bahwa kau tengah mengandung, aku menutup kedua tokoku itu, dan berencana membawamu kerumah sakit, untuk memeriksakan kandunganmu. namun, kau tak ada dirumah, saat itu." rupanya, ini alasan kenapa, kedua toko tempatnya bekerja itu, libur secara bersamaan.

So hyun tersenyum kecil. tatapan tulus jimin, benar-benar berhasil mengunci pandangannya.

"aku mencintaimu hyun. walaupun aku tidak tau, siapa ayah dari anakmu itu. aku tidak perduli hyun, aku akan bertanggung jawab, jika kau membutuhkanku." jimin mengatakan hal itu, tanpa disertai dusta.

Pria itu, memang benar-benar akan bertanggung jawab atas hal yang tidak dilakukannya demi so hyun. Cinta, memang membutakan segalanya.

So hyun terdiam. masih belum bisa mempercayai, apa yang sedang terjadi, ini.

My Baby[?].✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang