39.The process of happiness

7.4K 319 42
                                    

"sayangg!" keadaan chanyeol sudah tak karuan saat ini, rambut yang berantakan, wajah yang terlihat cemas. Dirinya tidak terlihat berkarisma seperti biasanya saat ini.

Sedangkan diluar, kedua orang tua so hyun dan orang tua chanyeol, malah berdebat hebat mengenai nama yang akan diberikan saat ketiga cucu mereka lahir.

Sehun, kai, dan taeyong menatap miris saat chanyeol turun dari mobil tadi. Saat mereka akan mengantarkan chanyeol kerumah sakit dengan so hyun digendongannya. Istrinya itu dengan agresif menjambak-jambak rambut hitam chanyeol.

Karena terlalu khawatir, rasanya tidak ada lagi rasa sakit yang dirinya rasakan.

"mampus hun, sebentar lagi kau akan merasakan seperti apa yang dirasakan oleh chanyeol." dasar tidak tau diri kai ini. "kau pikir, kau tidak bodoh?" celetuk taeyong dengan nada menyindir, karena jujur saja, dirinya juga akan merasakan apa yang sedang dirasakan chanyeol suatu saat nanti. Yeri juga sudah mengandung anaknya saat ini. Bahkan, saat masa-masa ngidam seperti sekarang pun, dirinya juga sudah mulai kesusahan karena permintaan aneh yeri. Dua bulan setelah pernikahan so hyun dilaksanakan, taeyong dan yeri menikah, dan sebulan kemudian disusul oleh kai dan joy.

Suho dan seungyoon juga menikah dihari yang sama dengan joy.

Suho menikahi chorong, teman satu alumni kampusnya, dan seungyoon yang menikahi rose, seorang dokter lihai yang dulunya satu kampus dengan sang adik.

Chanyeol menatap sang istri yang berjuang dengan wajah cemas. Menatap so hyun yang meringis kesakitan membuatnya tidak tega, sepertinya dirinya harus berpikir dua kali, jika masih ingin memiliki anak keempat nantinya.

Tangannya yang digenggam erat oleh so hyun, menandakan perjuangan seorang ibu itu, tidaklah main-main.

"terus bu, tarik nafas, buang." perintah si dokter dengan masker yang melekat diwajahnya.

"terus bu, itu kepalanya uda muncul." so hyun kembali meringis, sampai air mata sudah mengenang dikedua pelupuk mata gadis itu.

Melihat hal ini, chanyeol merasa berdosa pernah menyuruh sang ibu, untuk tidak sering-sering mengunjungi rumahnya.

"uekkkk." suara tangisan bayi yang menggema diseluruh ruangan membuat chanyeol menghela nafas lega.

"lagi bu, lagi." titah sang dokter, membuat chanyeol sadar, bahwa benihnya yang jadi didalam perut so hyun bukan hanya satu. Melainkan tiga. Yang berarti akan ada tiga kelipatan rasa sakit yang akan dirasakan so hyun.

So hyun kembali menangis, remasan ditangan chanyeol semakin terasa erat.

"sabar sayang, kamu pasti bisa kok." chanyeol menenangkan so hyun, menyingkap beberapa helai rambut so hyun yang sudah bercampur dengan keringat, lelaki itu mendekat dan mengecup kening so hyun dengan penuh cinta.

"huah huah." helaan nafas berat so hyun terdengar jelas. Chanyeol mengelus perlahan pucuk kepala so hyun.

Kembali terdengar tangisan, yang menandakan anak kedua so hyun sudah lahir.

"terus bu, sebentar lagi, bertahan sebentar bu, terus bu." ujar sang dokter membuat so hyun berusaha mengendalikan nafasnya.

Benar, wanita ini memang memilih melahirkan dengan cara biasa, daripada operasi. Walaupun lebih nyeri lahiran seperti ini, setidaknya dirinya merasa lebih aman.

Genggaman yang terasa mengendur membuat chanyeol menatap so hyun dengan pandangan heran.

Mata so hyun terlihat sayu dan lelah.

"hyun, kau pasti bisa sayang." bisik chanyeol, kembali mendekat dan mencium kening istrinya itu.

Sesaat setelah anak ketiga so hyun keluar, dan dibawa pergi oleh suster untuk dibersihkan. So hyun menutup kedua matanya, dan genggaman so hyun mulai terasa lemas.

My Baby[?].✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang