"i'm pregnant."
Tiba tiba saja, tak terdengar suara lagi. Aura disekitar, menjadi diam dan hening.
"haha, kau bercanda ya?" ujar yeri, sembari tertawa canggung.
"tidak yer. aku serius dan benar benar, sangat serius saat ini." ujar so hyun tegas. Memang benar, wajah gadis itu tak terlihat, seperti ia, sedang bercanda saat ini.
"siapa ayahnya hyun? kau tau orangnya? ini lah yang kutakutkan. dan, hal ini baru terjadi kepada so hyun, lalu kau yer? kau masih ingin melanjutkan hal ini? that fucking job?" tanya irene, terlihat marah. sementara yeri, hanya termenung dalam diam, sembari menatap so hyun, dengan mimik wajahnya, yang tak bisa dibaca.
"kau tau ayah, dari anak didalam kandunganmu ini hyun?" ulang irene.
So hyun terdiam. jika dirinya, mengatakan kepada irene, siapa ayah dari anak didalam perutnya ini, entah hal apa yang akan dilakukan oleh, irene.
Irene itu ialah, gadis galak, tegas dan berwatak keras. ya, tak berbeda jauh dari so hyun.
"entah, aku tak tau." so hyun tak sepenuhnya berbohong kan? buktinya dirinya, memang tak tahu nama lelaki, yang tidur dengan dirinya, dihotel seminggu yang lalu, itu.
"jadi, bagaimana hyun?" tanya yeri. So hyun tersenyum hangat.
"aku akan mencari ayahnya kok, tenang saja. Ren, berikan bir itu." irene menatap tajam so hyun.
"tidak. kau kan sedang hamil, walaupun kau tak menginginkan anakmu itu, tetap saja, ada jiwa yang hidup didalam perutmu." so hyun merebut bir itu, dari irene.
"tenang saja, alkohol tak akan membuat dirinya mati. lagipula kadar alkohol diminuman ini, tak begitu kuat." ujar so hyun tersenyum hangat, sembari mengelus perut ratanya.
"lalu, alasan kau putus dengan minki apa?karena hal ini?" tanya yeri.
So hyun meneguk bir itu perlahan, lalu mendongak menatap kedua temannya.
Sembari menggeleng pelan, so hyun menjawab,"tidak, ini tentang hal lain."
"apa?" tanya irene, yang menyesal setelah menanyakan pertanyaan ini.
"ibunya tak setuju saat tau aku bukanlah, benar benar bagian dari, keluarga park." so hyun tersenyum miris, lalu kembali meneguk bir dingin itu.
"apa? bukannya keluarganya sudah setuju tentang hubungan kalian? dan sebentar lagi kalian akan menikah kan?" tanya irene heran.
"hahaha, ya memang benar. tapi ya, setidaknya aku bersyukur karena, tak jadi menikah dengan dirinya. karena keluarganya memang hanya hik, mengincar uang dari keluargaku yang 'dulu', ya,aku bersyu—hik—kur." kebiasaan so hyun saat minum adalah, gadis itu gampang terkena cegukan, seperti sekarang.
Tentu saja irene dan yeri tau, bahwa gadis itu tak benar benar bersyukur. mereka tau, bahwa cinta yang diberikan darinya untuk minki cukup tulus. Dan, berpisah dengan cara seperti ini dari minki, pasti sangat menyakiti hatinya.
"bajingan." umpat irene emosi.
"sudahlah ren, dia juga sudah akan menikah." yeri membelalakkan kedua matanya, tak percaya.
"menikah?! Si brengsek itu, mau menikah dengan wanita lain?! Aish, sialan." sama dengan irene, yeri juga emosi melihat temannya, diperlakukan seperti ini.
"yup, bulan depan pernikahan mereka akan dilaksanakan, dan.. Aku diundang." ucapan sedih so hyun, tambah membuat yeri dan irene seperti kebakaran jenggot.
"wuahh, i will kill that bastard!" so hyun menahan lengan, irene.
"tidak ren, dia juga tak benar benar mencintai wanita itu kok, dia hanya dipaksa menikah, aku yakin dia masih mencintaiku ah—"
![](https://img.wattpad.com/cover/122231261-288-k19744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby[?].✔️
General Fiction[[E N D !]] ❝stop talking. This's your baby.❞ Highest rank #53 in general fiction. #02 in sohyun. Warn! Khusus dewasa. Harsh words Adek-adek jan masuk ya. 9.9.17(start.) 12.1.18(end.) ©𝓟𝓲𝓴𝓪. ©pikachuu. 2017.