Sayangg, biasakan vote sebelum membaca yaaaa😋❤️.
.
.
.
."bagaimana? kau.. sudah merasa lebih baik?" irene, menatap so hyun khawatir.
Beberapa saat yang lalu, gadis itu, memasuki kamar rawat so hyun, dengan tergesa-gesa.
Tentu saja, yeri juga ada disana.
Mereka, baru saja kembali dari bandara. bersama dengan sehun, taeyong, dan wendy.
"ih! yeol! kenapa, kau meninggalkanku begitu saja, dan pulang kesini! kau tau, aku jadi harus berutang budi, kepada serigala betina ini, karena seluruh uangku ketinggalan di bandara, dan kau tau! aku sangat tersiksa!" rengek wendy memanyunkan bibirnya, dan menatap chanyeol kesal.
"hei poodle, tak bisakah kau diam? cerewet sekali." sentak irene seram, membuat wendy terdiam.
So hyun, tersenyum kecil.
"aku baik-baik saja. kalian tidak usah khawatir begitu, lagipula kalian kan mau liburan, kenapa malah, pulang secepat ini?" tanya so hyun.
"hei! bagaimana, aku bisa tidak khawatir! setelah mendengar, kau masuk rumah sakit!" yeri memukul pelan, tangan putih so hyun.
"benar! lagipula, setelah pernikahan kami dilangsungkan nanti, aku masih bisa pergi berlibur, melalui bulan madu dengan sehun, yang harus kau khawatirkan untuk saat ini itu, ialah dirimu tau!" omel irene.
So hyun hanya bisa mengangguk. kurang beruntung apa lagi dirinya? memiliki teman seperti irene, dan yeri ini?
"apa yang terjadi dengannya?" tanya irene, dengan tampang galaknya, kepada chanyeol yang sepertinya sudah pasrah, jika dirinya harus di marahi oleh, irene saat ini juga.
"so—" so hyun, memotong ucapan chanyeol. Karena, so hyun tau pasti bahwa, apapun yang dikatakan chanyeol, untuk membela diri, irene dan yeri pasti tetap akan, mengomeli pria itu.
"bukan salah dia ren. aku yang berjalan, kurang hati-hati." sebuah jitakan, mendarat dikepala so hyun.
"auw!"
"sampai, luka begini?" irene menatap heran so hyun, entah bagaimana cerobohnya, gadis itu.
"kau ini, sudah besar. tapi, masih saja membuat kami khawatir yaa." ucap yeri kesal.
"benar! tidak pernah berubah dari dulu! kalau begini, bagaimana bisa, aku menikah." irene, menghela nafas berat.
So hyun, hanya menyengir kecil.
"tidak usah khawatir. aku yang akan menjaganya, mulai sekarang." ucapan chanyeol, mengundang tatapan galak, yeri, dan irene.
"kau bilang, kau akan menjaganya mulai dari sekarang? aku meragukanmu." sarkas irene.
"belum menikah saja, so hyun sudah tergeletak seperti ini. padahal baru satu rumah, bagaimana kalau, sudah satu ranjang." sinis yeri.
"apa? satu rumah?! Yeol, kau dan so hyun?!" irene, yang awalnya terpaku menatap chanyeol dengan mata tajamnya, kini menoleh kebelakang, memicing tajam, kearah wendy, yang kembali membuat gadis itu, kicep.
Benarkan, apa yang sudah difikirkan, oleh so hyun.
Dirinya sudah mengetahui benar, seluk beluk kedua teman kecilnya, ini.
Jadi, jikalau irene dan yeri sedang kesal, apapun yang dikatakan chanyeol, hanya akan menjadi kata NO besar untuk mereka.
"aku baik-baik saja kok. besok juga aku sudah bisa pulang. lagipula, kata dokter, aku cepat tanggap, dan sudah mulai lancar berjalan kembali." jelas so hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby[?].✔️
General Fiction[[E N D !]] ❝stop talking. This's your baby.❞ Highest rank #53 in general fiction. #02 in sohyun. Warn! Khusus dewasa. Harsh words Adek-adek jan masuk ya. 9.9.17(start.) 12.1.18(end.) ©𝓟𝓲𝓴𝓪. ©pikachuu. 2017.