"jadi, sejak kapan kalian bertemu?!" geprakan meja mabel, berbahan mewah itu membuat kai dan chanyeol tersentak kaget. Mereka hanya bisa terdiam, pasalnya terlalu kaget untuk menjawab.
"kalian sudah apakan kedua putriku, hah?!"
Prakkkk!
Sudah keempat kalinya geprakan itu berbunyi nyaring, namun kai maupun chanyeol masih tidak berani menjawab. Rasanya seperti disidang dihadapan induk iblis, dan bukannya hakim lagi. Bahkan berhadapan dengan monster terseram pun, tak akan semenakutkan menghadapi calon ibu mertua yang galak. Walaupun chanyeol dan kai ialah orang terpandang, daripada direpeti oleh calon mertua mereka ini, lebih baik bangkrut dan dituntut karena korupsi. Eh tapi engga deh, entar joy sama so hyun jadi ga cinta .g.
Prakkkk!
"kalian tidak akan bersuara?!" lamunan sang mertua, yang menyayangi mereka sudah habis semua. Chanyeol hanya tersenyum kikuk.
"sabar ma, malu tau." siwon yang tadinya ingin protes mendadak kicep, saat mendapat tatapan maut dari sang istri.
"anu, tante.." panggilan chanyeol, membuat mata tajam sooyoung berkilat.
"apa!" jawabnya dengan nada ketus. Ah, chanyeol merasa ada yang meletakkan kulkas dan dibiarkan terbuka dihadapannya.
Chanyeol yang terkejut, menyengol tangan kai, membuat lelaki berkulit tan itu tersentak.
"apa sih?" bisik kai.
"bicaralah!" titah chanyeol.
"aku?" tanya kai membuat chanyeol mengangguk mantap. Tatapannya, seolah berkata, 'aku ini bosmu, jadi.. turuti apa kemauanku!'
"kenapa berbisik-bisik! tidak gentle sekali!kalau kalian laki-laki, seharusnya berbicara itu dengan suara lantang! dan duduknya juga jangan seperti ayam kejepit begini!duduk yang tegak!" chanyeol yang awalnya memang duduk dengan tegak, tambah meluruskan badannya. Berbeda dengan kai yang merasa bahwa bagian bawahnya sudah mulai basah, tak terhitung entah sudah berapa kali, lelaki itu menelan ludah gugup. Rasanya seperti wajib militer sekali lagi.
"ah begini tan.. saya.." sooyoung mendelik.
"tidak usah sok formal begitu!" ah! Si mama ini deh, ini salah itu salah.
"ah iya, begini tan, om, jadi say-- ah tidak, maksudku, aku ingin menikahi anak tante." joy dan so hyun, sudah mengigiti kuku mereka gugup. Berbeda dengan dahyun yang benar-benar menikmati momen menggelitik perut seperti ini. Kapan lagi, bisa liat si kakak yang selalu sok tampan itu, ciut seperti ini?
"kau yakin?!" bukankah seharusnya yang menanyai hal ini, ialah siwon? tidak!sooyoung yang mengambil alih. rasanya seperti sooyoung lah kepala keluarganya, dan siwon cinderellan-ibu rumah tangganya.
Kai dan chanyeol menegakkan badan mereka dan menatap sooyoung dengan tatapan tegas, lalu secara serentak berjerit yakin dengan mantap.
"kau, dan kau! punya apa untuk menghidupi kedua putriku, yang berharga ini? hartamu sebanyak hartaku, atau tidak?" wah songong mama. Sooyoung menunjuk chanyeol, lalu menunjuk kai, dan mulai melipat kedua tangannya didepan dada.
Irene dan sehun, hanya bisa meringis mendengar kekejaman sooyoung.
Jangan salah. walaupun kai bekerja dengan chanyeol, tetapi lelaki itu juga punya usaha sendiri. tambak lele yang sudah mendunia itu, miliknya. Bahkan export sampai keluar negeri. Dirinya memutuskan bekerja dengan chanyeol, karena lelah hanya duduk berpangku tangan, dan dengan sekejap, duit akan berdatangan. Ya walaupun mereka harus sadar bahwa harta-harta milik mereka itu, sebanyak apapun tak akan bisa mengalahkan harta keluarga so hyun. Tidak, hanya harta sooyoung. Wanita karir itu, bukan hanya berkarir dalam bidang perusahaan, tapi juga mengurus kebun, dan tambang emas keluarganya yang memang sudah kaya dari sananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby[?].✔️
Ficción General[[E N D !]] ❝stop talking. This's your baby.❞ Highest rank #53 in general fiction. #02 in sohyun. Warn! Khusus dewasa. Harsh words Adek-adek jan masuk ya. 9.9.17(start.) 12.1.18(end.) ©𝓟𝓲𝓴𝓪. ©pikachuu. 2017.