My Baby[?].✔️

35.stop it, shit

Biasakan votenya sebelum baca ya, sayangg.❤️

———————-————-———-—-————-

"itu! itu! itu seulgi kan?!" so hyun dan chanyeol memalingkan kepala mereka. Dan, benar saja. Ada seulgi disana.

"apa yang dia lakukan disini?"

"jangan-jangan, dia ingin menganggu hubungan kalian lagi?" tebak taeyong, membuat yeri menggeleng. "tidak mungkin, wajah dia setebal apa? walau sekokoh tembok cina pun, memangnya dia tidak malu sudah berencana memanfaatkan kalian? masa, dia ingin terus melakukannya lagi?"

"tapi, kenapa dia berdiri disana?" tanya sehun. Mereka yang baru saja menyadarinya pun, mengangguk keheranan.

"ayuk kesana." chanyeol menahan tangan so hyun. "aku hanya ingin menyalami pengantinnya kok. Tenang saja."so hyun melepas tangan chanyeol. Lelaki itu pikir, so hyun akan menimbulkan memar diwajah cantik seulgi.

Lelaki dengan wajah cantik itu, terkejut melihat kedatangan so hyun. Tetapi, pria itu berusaha menyembunyikan rasa rindunya, dengan tersenyum senang menyambut so hyun.

So hyun tersenyum tipis. "apa kabar?" tanya lelaki dengan nama depan choi itu.

"aku baik-baik saja." gadis yang berdiri disamping mantan kekasih so hyun ini, tidak kalah terkejutnya dengan sang calon suami.

"boleh aku memelukmu?" so hyun tersenyum mengangguk. "sayang!" sebelum minki berhasil merangkul so hyun, dan membawanya kepelukannya, chanyeol sudah terlebih dahulu memeluk posesif pinggang, sang calon istri.

Lelaki dengan status pengantin itu tersenyum kikuk. "ah, kau tidak datang sendiri ya." gadis disamping minki tambah melebarkan pupilnya, saat chanyeol muncul.

Gadis itu terlihat gugup. "kenalkan, dia park chanyeol." minki mengangguk canggung, dan kemudian menjabat tangan chanyeol. "ah.. namaku Choi Minki, aku mantan kekasih so hyun." tekan pria itu, pada kata mantan kekasih. Chanyeol menyeringai kecil. "aku calon suaminya." balas chanyeol memberi tekanan pada kata calon suami, membuat minki entah kenapa, merasa sedikit sebal.

Irene dan yang lainnya, menghampiri mereka. "hai ren, oh yer, aku sudah lama sekali tidak melihatmu." ujar minki, kepada yeri sembari menyapa mereka. Yeri mengangguk lalu menjabat tangan minki, dan kemudian masing-masing dari mereka melafalkan kata selamat.

"ahhh.. jadi dia pengantin wanitanya?" sinis irene, dengan nada menyindir.

"iya." minki mengangguk kikuk. Dan itu menandakan bahwa mereka menikah tidak didasarkan akan cinta. Dan mereka benar-benar hanya terlihat seperti orang asing, yang berdiri berdampingan.

"akh, apa yang kalian lakukan disini?" tanya seulgi dengan nada ramah, membuat yeri dan irene berdecih tak suka.

"kalian saling mengenal?" tanya minki bingung.