Jujur saja, munafik jika gadis itu bilang dirinya tak jengkel dengan adanya seulgi dihadapannya saat ini.
Apalagi wajah penuh senyuman yang sudah pasti palsu jika yang menunjukkannya adalah seorang seulgi. Lebih parahnya, senyum itu, ditujukan untuk so hyun.
Namun, bagaimanapun hanya senyuman manis yang ditunjukkan oleh so hyun saat ini. "ma, kenapa mama kemari?" bukan hanya orang tua chanyeol, orang tua seulgi, dan so hyun juga ada diruang tamu ini. Mereka berkumpul bersama. Chanyeol, dahyun, suho, seungyoon, kai, joy, bahkan yeri dan taeyong yang baru datang semenit yang lalu dengan dua bungkus besar ayam goreng dan bir kalengan.
"eum, begini sayang, semalam chanyeol dan seulgi seharusnya menikah." ucapan ibunya chanyeol bukannya membuat senyum itu luntur, malahan semakin meneguhkannya.
"lalu ma?" tanya so hyun santai. Chanyeol saja sudah panas dingin sekarang. Faktornya hanya karena tatapan tajam sang calon mertua, dan senyuman iblis sang calon istri.
Mendengar jawaban santai so hyun, ibu seulgi, kang hee na, terlihat tidak terima. Wanita itu bangkit dengan wajah garangnya, menatap so hyun sebal. "hei wanita jalang! kau tidak sadar ya? kau baru saja berkata seolah tidak ada yang salah disini. Kau tidak paham? maksudnya ialah, kau merebut calon suami-- aw! aw!" hee na terlihat terkejut dan mulai merintih kesakitan, saat tangan sooyoung mulai bergerilya di rambut pendeknya. orang-orang sedikit meringis, melihatnya.
"hei! siapa yang kau panggil jalang, dasar wanita jadi-jadian!" hee na meronta, memukul-mukul tangan sooyoung yang dengan leluasa menjambak-jambaki rambut berharga puluhan juta miliknya. Bagaimana tidak, rambutnya itu selalu menghabiskan tiga juta setiap minggunya.
Ayah seulgi ingin mencoba membantu istrinya, namun sepertinya dirinya juga takut akan badan tegap dan besar siwon. Jika dibandingkan dengan dirinya, ia hanya setinggi dada pria itu.
Seulgi menghela nafas kesal. Lalu mencoba membantu sang ibu. Namun, entah bagaimana, dirinya juga terkena imbasnya.
Rambut seulgi sampai rontok dijambak oleh sooyoung.
"ma.. sudahlah." ujar suho berusaha melerai. ah tidak, lebih tepatnya berusaha memberhentikan sisi liar sang mama.
So hyun berusaha menahan kekehannya. mungkin dosa jika melihat orang tersiksa, kita tertawa. Tapi entah kenapa, so hyun tak dapat menahan kegelian diperutnya, ibunya itu benar-benar bisa diandalkan.
Sooyoung melepaskan rambut hee na dan seulgi, lalu kembali duduk karena ditarik oleh suho. Ekspresi sooyoung benar-benar membuat joy dan kai tertawa puas dalam diam. Pasalnya wanita itu, bertingkah seolah tidak ada yang pernah terjadi.
"kau!" hee na menatap geram kearah sooyoung yang tersenyum angun sembari bertingkah mengusap tangan lentiknya, seolah-olah, membersihkan debu yang disebabkan oleh rambut mereka, dan debu-debu itu, spontan mengotori tangannya.
Yeon ah hanya menatap miris mantan calon besanannya itu. Tapi mulai menatap ngeri kearah calon besanannya, yang mungkin akan menjadi besan resminya.
"tidak. maksud kedatangan kami kesini ialah—" ucapan jong ho, ayah chanyeol terpotong karena yeon ah berceletuk keras.
"maaf hyun! maafkan kami karena berniat menikahkan chanyeol, dengan seulgi hanya karena mendengar kabar kematianmu." ucapan yeon ah, membuat keluarga so hyun mengernyitkan kening. Namun tidak dengan joy dan so hyun, yang memang sudah tahu mengenai kronologi ceritanya.
"jadi, maukah kau menikah dengan chanyeol, sayang?" ucapan yeon ah, membuat tuan park terlihat marah. "apa maksudmu yeon? bagaimana bisa aku menikahkan anak tertua kita, kepada gadis pelacur ini?!" ucapan jong ho, membuat siwon bangkit dengan wajah murka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby[?].✔️
Fiksi Umum[[E N D !]] ❝stop talking. This's your baby.❞ Highest rank #53 in general fiction. #02 in sohyun. Warn! Khusus dewasa. Harsh words Adek-adek jan masuk ya. 9.9.17(start.) 12.1.18(end.) ©𝓟𝓲𝓴𝓪. ©pikachuu. 2017.