Voteenyaa dungss💋
——-—————————————————-—
Chanyeol mengendong so hyun dengan posisi bride style dan membawanya kekamar sesaat setelah pesta pernikahan mereka selesai.
Lelaki itu menjatuhkan so hyun keatas kasur dengan perlahan, kemudian mendekati calo--ah tidak. Istrinya dengan tersenyum nakal.
"sayang, bagaimana kalau malam--aw! Kenapa memukulku!" protes lelaki itu, sebal.
"tentu saja! anakmu ini ada tiga tau! bahaya kan!" gadis itu menggaruk tenguknya dengan wajah yang tersipu malu. Padahal biasanya, dalam masalah seperti ini, so hyun lah yang akan bertingkah paling agresif, sudahlah kita maklumi saja. mungkin bawaan bayi.
"siapa yang sedang membicarakan itu?" gerutu lelaki itu, sembari mengelus-ngelus bagian atas kepalanya yang dipukul keras oleh so hyun tanpa perasaan kasihan.
"lalu! kenapa dekat-dekat seperti itu?" chanyeol terkekeh kecil. "hei. Aku sedang membicarakan tentang uang yang diberikan oleh tamu-tamu tadi. Aku bertanya, apakah kau ingin membukanya sama-sama setelah kita membersihkan diri kita masing-masing nanti? oh yaampun. kau mesum sekali." jujur saja, mereka memang tidak harus khawatir tentang uang. Lagipula uang sudah menjadi bagian dari mereka sehari-hari. Namun, bukan berarti mereka menolak uang yang diberikan oleh para tamu disaat pernikahan mereka dilaksanakan tadi pagi kan? Hitung-hitung uang itu hanya sebagai ucapan selamat.
Walaupun tidak seberapa bagi mereka, pasti isi amplop yang diberikan tamu-tamu itu tidak sedikit, mengingat keduanya ialah orang-orang yang cukup memiliki pengaruh.
Plak.
Pukulan kembali lelaki itu dapatkan. "aw!kenapa lagi?! Apa salahku sekarang? Istri mana sih, yang memukul kepala suaminya dua kali, disaat malam pertama seperti ini?" chanyeol kembali mengelus kepalanya, dan kemudian mendengus kesal.
"kenapa tidak bilang dari tadi! aku kan jadi malu." so hyun memain-mainkan rambutnya, dengan wajah yang merona memerah.
"oh oh! Ada apa denganmu? ckckck, aku mandi dulu ya." lelaki itu bangkit dari kasur dan berjalan kedalam kamar mandi.
Kasur yang diduduki so hyun sekarang, sudah terdapat taburan kelopak bunga mawar merah yang menampakkan bentuk hati jika dilihat dari atas. Begitu indahnya, membuat senyuman manis itu tersungging di bibirnya.
"aish. dasar bodoh." so hyun membaringkan tubuhnya, dan menutup matanya sekejap.
"dia itu tidak peka ya? aku kan mau diperhatikan. dipeluk kek, dicium kek. Oh yaampun, dasar si tinggi yang menyebalkan." gumam gadis itu kesal.
Lelaki tampan itu keluar dengan handuk yang terlilit dipinggangnya. Walaupun sudah pernah melihat seluruh bagian tubuh chanyeol, tetap saja gadis itu masih merasa malu. Yang tadinya sudah terbuka kembali tertutup. Maksudku, matanya so hyun.
"kau menyumpahiku?" lelaki itu berjalan kearah lemari, dengan kekehan kecilnya.
"tidak bisakah kau memakai bajumu dikamar mandi? aish." chanyeol mengambil piyamanya, dan kemudian mendekat kearah so hyun yang membuka kecil matanya, intinya mengintip.
"sayang sekali. kau sedang mengandung saat ini. Kalau tidak—"
"kalau tidak apa?! ah!" gadis itu membuka lebar matanya, dan menatap tajam chanyeol. Namun sedetik kemudian, gadis itu kembali menutup matanya. Suaminya itu tak memakai apapun dihadapannya, saat ini.
Chanyeol tertawa keras, membuat so hyun memukulnya. "pakai bajumu! bagaimana kalau tiba-tiba aku kehilangan kendali? kau bisa kuterkam tau!" ujar gadis itu lucu dengan mata yang tertutup rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby[?].✔️
قصص عامة[[E N D !]] ❝stop talking. This's your baby.❞ Highest rank #53 in general fiction. #02 in sohyun. Warn! Khusus dewasa. Harsh words Adek-adek jan masuk ya. 9.9.17(start.) 12.1.18(end.) ©𝓟𝓲𝓴𝓪. ©pikachuu. 2017.