Detak jantung lelaki itu berpacu cepat, setelah mendengar ada yang mengunjungi rumahnya.
Bagaimana jika seulgi yang datang?chanyeol tau betul siapa itu seulgi. seulgi ialah, gadis yang akan mendapatkan apapun, yang diinginkannya.
Bagaimana dengan reaksi so hyun, jika sampai seulgi datang mengunjunginya? apa yang akan difikirkan gadis itu?
Bukankah semuanya, akan bertambah rumit?
"hyun. kau disini saja ya. nanti aku kembali." ujar lelaki itu, sembari tersenyum canggung.
Melihat chanyeol, yang terlihat gelisah membuat so hyun bertanya tanya.
"ta-" baru saja lelaki itu ingin melangkah, so hyun terlebih dahulu menarik tangan kanan chanyeol.
membuat lelaki itu berhenti, menoleh kebelakang, lalu mengecup pelan kening so hyun, sekilas.
"sebentar saja." jujur saja, karena terlalu gelisah, lelaki itu sampai tak sadar, mengenai apa yang dilakukan dirinya, terhadap so hyun yang tengah terbengong, dengan wajah merah padam ini.
Pria itu, menuruni tangga dengan sedikit berlari.
"ah.." benar, yang dihadapannya ini ialah seorang perempuan, dan leganya wanita itu bukanlah seulgi, melainkan ibunya sendiri.
Mungkin, pelayan yang mengabarinya tadi, ialah pelayan yang bekerja dibelakang taman, oleh sebab itu, gadis itu tak mengetahui apapun, tentang keluarga chanyeol.
Tapi, kenapa terbesit rasa kecewa karena bukan seulgi yang datang? Apa yang salah dengannya? bukankah dirinya sudah bertekad akan melupakan, seulgi?
Prinsip barunya ialah ; ingat so hyun yeol!
"ma, kenapa ada disini?" chanyeol tak begitu suka, jika ibunya mendatanginya.
Alasannya, hal pertama yang akan dibahas oleh wanita itu ialah,
"dua hari yang lalu, ada tiga model baru yang menjadi model tetap mama, kau ingin yang mana? bagaimana kalau mama rencanakan, kencan untuk kalian? mama pilihkan gadis yang terbaik, atau-"
"ma!" sentak lelaki itu.
Wanita itu menatap chanyeol dalam diam, lalu menghela nafas lelah.
"baiklah baiklah. mama kesini, hanya mengantarkan sayuran untukmu. Itu, sudah mama masukkan kedalam kulkas." wanita itu, berjalan kearah dapur diikuti chanyeol, yang berjalan dibelakangnya.
"bisakah mama berhenti? lihat saja pelayanku sudah banyak. Untuk apa mama memasakkan makanan untukku lagi? merepotkanmu saja."
"hei, tetap saja! makanan seorang ibu itu, ialah makanan terenak sepanjang masa, dan mama memasakkannya juga dengan sepenuh hati, dan sama sekali tak keberatan. kau ini sama seperti adikmu saja! kapan kalian akan pulang?" chanyeol hanya terdiam.
Kejadian terakhir kali, yang terjadi, saat semua keluarganya itu berkumpul, masih membekas didadanya.
Sang ayah yang membentak, memaksa, dan pertengkaran antara dirinya, dan juga adik lelakinya yang berakhir buruk.
Mereka sama sama berwatak keras. begitu juga sang ayah, oleh karena itu, tak ada yang dapat menyelesaikan masalah mereka.
Jika saja, mereka bertiga berusaha bersikap lembut, maka semuanya tak akan berubah rumit, seperti ini.
Hak alih waris itu, memang sangat sulit untuk diatasi.
Sang ayah berniat mewariskan perusahaannya kepada chanyeol. namun chanyeol tak menginginkannya, oleh sebab itu, tanpa sepengetahuan ayahnya, dirinya mengubah hak warisnya menjadi nama adiknya, namun saat ayahnya mengetahuinya, ayahnya menjadi sangat murka, dan berkata bahwa chanyeol sangat berani, membangkang kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby[?].✔️
Ficción General[[E N D !]] ❝stop talking. This's your baby.❞ Highest rank #53 in general fiction. #02 in sohyun. Warn! Khusus dewasa. Harsh words Adek-adek jan masuk ya. 9.9.17(start.) 12.1.18(end.) ©𝓟𝓲𝓴𝓪. ©pikachuu. 2017.