Keep the attitude! Waiting for your vote!
Chanyeol terlihat rapi dengan balutan kemeja cokelat, dan jas hitam di tubuh berototnya.
Saatnya menepati janji yang telah diikatkan oleh ibunya. Tapi, bagaimana ini, sang ibu ingin dirinya, dan so hyun datang mengunjungi ulang tahun ayahnya itu.
Tapi, sampai saat ini, gadis itu masih juga belum menunjukkan, batang hidungnya.
Jujur saja, rasa khawatir yang besar membuat lelaki itu, terlihat lelah.
Melipat sedikit lengan bajunya, dan menyibak pelan rambutnya kebelakang, pria itu sudah siap, ketampanan kembali menghantamnya.
Berjalan keluar, dan menaiki mobil mewahnya untuk kembali pulang ke rumah utamanya, yang sudah lima tahun lamanya, tak pernah dipijak olehnya.
Tangan dan telinganya, tak berhenti bekerja.
Melihat so hyun, yang tak pulang kerumah membuat chanyeol menyuruh beberapa orang suruhannya, untuk mencari keberadaan gadis itu.
Sesampainya disana. Pria itu, terlihat ragu untuk turun.
Sebuah lirikan cemas, pada matanya menandakan hatinya, tak siap untuk ini.
Namun, ia adalah, seorang pria kan? Pria, tak menarik kembali tindakannya.
Chanyeol memantapkan hatinya, dan turun dari mobilnya dengan perlahan. Setelah menghembuskan nafas, lelaki itu menapakki kakinya, dengan tegas dan mantap berjalan masuk kearah pintu utama itu.
Pintu besar yang biasanya ditutup, kini terbuka lebar, mempersilahkan siapapun untuk masuk. Tapi, lelaki itu tau, bahwa pintu itu menolak dirinya, hanya karena sang ayah.
Salah satu pelayan, yang sudah cukup lama mengabdi dengan keluarga park langsung berjalan menghampiri chanyeol, setelah merasa mengenali chanyeol, yang berstatus sebagai tuan mudanya. pelayan tersebut membungkukkan badannya sopan, membuat penjaga, dan pelayan-pelayan pintu utama yang memiliki wewenang untuk menyambut tamu itu, ikut membungkukkan badannya.
"tuan."
Sebuah senyuman terukir dibibirnya yang merekah merah. Setidaknya ada yang menyambutnya, walaupun tak ada niat untuk pulang, didalam benaknya.
"ayuk masuk tuan." pelayan tersebut, mengajak chanyeol memasuki rumahnya sendiri.
Chanyeol hanya tersenyum tipis. hal pertama, yang dirasakannya saat memasuki rumah megah itu ialah, perasaan hangat dalam dadanya mulai meruak tinggi.
"nyonya dan tuan, ada dibelakang tuan." ujar pelayan tersebut. Memang, setiap ada acara, keluarga park pasti akan mengadakannya dibelakang, diruangan kolam berenang, yang dirancang menjadi sebuah ruangan besar, tempat melihat bintang-bintang yang bersinar terang dengan indahnya.
"anakku!" wanita cantik itu, memanggil chanyeol dengan wajah sumringah.
Chanyeol tersenyum kecil, lalu berjalan pelan mendekati ibunda tercintanya, itu.
"mama sangat cantik." puji chanyeol, membuat yeon ah, mencubit perut chanyeol kecil.
"aw!" ringis chanyeol.
"berhenti menggoda orang tua, seperti itu." wanita itu, tersenyum malu.
"tapi, kenyataannya mama memang cantik." yeon ah, tersenyum.
"mama senang sekali, karena kau dan adikmu benar benar datang untuk tahun ini." seketika, senyuman chanyeol menghilang. Lelaki itu, sudah lama tak bercakap dengan sang adik, ataupun sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby[?].✔️
General Fiction[[E N D !]] ❝stop talking. This's your baby.❞ Highest rank #53 in general fiction. #02 in sohyun. Warn! Khusus dewasa. Harsh words Adek-adek jan masuk ya. 9.9.17(start.) 12.1.18(end.) ©𝓟𝓲𝓴𝓪. ©pikachuu. 2017.