28.I'm the fairy sent to you

6.6K 425 39
                                    

Ditekan dongg tombol bintangnyaa😣🌟

______________________________________________

So hyun natep chanyeol kesal, pasalnya kekasihnya itu tidak kunjung bangkit dari tidurnya.

"sayang!" jerit so hyun sebal.

"apa sih, sayang? ayo tidur lagi. Ini masih, belum pagi." tentu saja belum, jam masih menunjukkan pukul tiga malam menjelang pagi, dan karena lembur sampai jam satu, pria itu baru saja bisa tidur selama dua jam. Chanyeol menarik so hyun kepelukannya. Namun, gadis itu terus saja memberontak.

"aku.. menginginkan sesuatu." mendengar hal itu, chanyeol segera bangkit dari posisi tidurnya, sedikit mengangetkan so hyun.

"apa apa?" tanya lelaki itu antusias, sepertinya rasa kantuk-nya menghilang dalam sekejap.

"aku menginginkan sundubu jjigae." makanan yang diinginkan so hyun, ialah makanan berkuah yang biasanya lebih sering disajikan pada musim salju, atau musim dingin. Dan musim bulan ini, ialah musim menjelang panas, dan ditambah jam sudah menunjukkan pukul tiga, lalu harus dirinya cari dimana, makanan bergizi itu?

Seketika senyuman chanyeol luntur, namun hal apa lagi yang harus ia lakukan, kalau bukan segera pergi mencarinya sekarang?

"tunggu apa lagi?" ucapan so hyun membuat chanyeol kembali menaikkan bibirnya keatas. "baiklah-baiklah." setelah mengecup pelan dahi gadisnya, lelaki itu turun dari kasur.

So hyun berencana mengantar calon suaminya itu keluar. namun, sosok sang ibu membuat mereka berdua mematung. Tadinya sooyoung berencana keluar untuk mengambil segelas air, karena memang air yang tersedia dikamarnya, dan juga siwon sudah habis.

"kalian akan kemana?" tanya sooyoung melihat chanyeol, yang sudah rapi dengan jaketnya.

"ah itu ma.." tentu saja, lelaki itu tak bisa menjawabnya. Memangnya apa yang harus dirinya katakan? “mencari hal yang diidamkan, oleh so hyun.” begitu?tentu saja itu, adalah kalimat yang gila! memang, benar-benar gila!

"apa?!" tanpa sadar, chanyeol mengutarakan apa yang tengah difikirkannya.

"apa apanya, apa tante?" ujar chanyeol seolah dirinya tidak mengatakan sesuatu yang harusnya membuat sooyoung kaget, intinya pura-pura bodoh.

"tidak, apa yang tadi kau katakan?" ulang sooyoung. pupil mata chanyeol bergetar. Tentu saja, lelaki itu takut kalau sooyoung akan langsung membuatnya, tidak bisa lagi bernapas diusia muda, hei, bahkan anak - anaknya itu belum lahir kedunia, bagaimana bisa ayahnya sudah tidak ada?

"dia hanya bilang, dia akan pergi mencari makanan yang sedang aku idamkan." ucapan so hyun, membuat sooyoung mengangguk dan membuat chanyeol sontak menoleh dengan tatapan, 'kau tidak waras, sayangg?!' padahal, yang tidak waras hanya dirinya karena mengatakannya duluan. So hyun hanya sedikit memperjelas.

"tunggu, apa! ngidam?! kau ngidam sayang?kau mengandung?" so hyun mengangguk, karena dirinya tahu pasti, bahwa sejak tadi pun, ibunya mendengar dengan jelas apa yang dikatakan chanyeol, jika mereka mengelak, akan lebih parah jika ketahuan, lebih baik mengaku sebelum hukuman bertambah buruk.

"benar-benar—ah, hamil? punya bayi didalam?!" so hyun kembali mengangguk.

Tiba-tiba saja, sooyoung segera berlari menaiki tangga entah kemana, meninggalkan so hyun dan chanyeol dibawah dengan panas dingin. "kau gila sayang?" chanyeol menatap, so hyun kesal. Bagaimana jika sooyoung turun dengan pedang samurai ditangannya? dan juga bagaimana jika tititnya terancam punah?!

"yang lebih dulu mengatakannya siapa?" so hyun mencoba membela dirinya, karena jelas, dia tak suka jika disalahkan.

"aku sih.." gumam chanyeol. "tapi tetap saja!bagaimana bisa kau memperjelasnya seperti itu, kalau tiba-tiba juniorku hilang bagaimana?" melihat wajah memelas chanyeol, so hyun tertawa keras sampai-sampai kedua matanya mengeluarkan air disisi bawahnya.

My Baby[?].✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang