Klik bintang di bawah dan jangan lupa komentar yah!
Wajah tertekuk kusam, tergambar pada paras seorang Jimin yang kini melempar tatapan bosan di sepanjang jalan.
"Sayang sekali." Ujar Hoseok malas.
Jimin mendengus kasar lalu matanya menatap sinis ke sembarang arah. Ia bahkan tidak peduli beberapa gadis menyapa sambil tersenyum-senyum. Bisa dibilang ia sedang kesal! Moodnya kacau akibat Hoseok yang seenaknya bercerita tentang kehebatan Lee Sohyun.
Mereka berdua memasuki ruang latihan setelah menghabiskan waktu untuk membersihkan badan. Jimin sudah menceritakan bagaimana gadis itu bersikap dingin sedangkan pada Hoseok tidak.
Keduanya ikut berkumpul dengan yang lain. Semua anak perempuan kelas dance juga ada disana. Jimin menatap satu di antara mereka, sinis dan menusuk. Di balik senyum mautnya, terpendam iblis yang mampu menggertakan lawan. Sampai saat ini ia bertemu dengan Lee Sohyun, gadis arogan yang menatap matanya pun enggan. "Dia terlalu sombong untuk di abaikan."
Hoseok juga ikut menatap gadis itu. "Lee Sohyun? Sebenarnya kami tidak hanya saling kenal. Tapi, bibinya menikahi kakakku dua tahun yang lalu. Jadi kami bertemu saat resepsi pernikahan."
"Itu tidak masuk dalam pertanyaan ku." Kata Jimin. "Dia bahkan bersikap acuh pada orang asing."
"Awalnya memang begitu, tapi mungkin auraku saja yang membuat kami cepat berteman." Tanpa rasa khawatir ucapannya akan didengar oleh siapapun. Ketahuilah, Hoseok punya tingkat Pe'de yang tidak mungkin kadaluwarsa.
Seam menyuruh masing-masing dari mereka untuk maju dan menunjukkan hasil latihan. Pertama bagi laki-laki, satu demi satu hingga giliran nama Jimin terpanggil.
Sepintas laki-laki itu menatap Sohyun yang juga ikut menatapnya. Sial! Kenapa Jimin sangat kesal hari ini? Dengan seluruh emosi yang melingkupinya, ia menari.
Memikat hati kaum hawa dengan gerakan cukup seksi. Kecuali Lee Sohyun itu! Diakhir gerakannya, gadis itu masih mempertahankan tatapan andalan. Super datar dan tidak peduli.
Jimin kembali duduk di samping Hoseok, napasnya terengah. "Ck!" Decihnya.
"Yak! Sepertinya kau sedang marah, wae?" Tanya Hoseok.
"Jangan menganggu."
"Aishhh.. Kau ini."
Lagaknya Jimin sedang 'ngambek'. Kini giliran gadis-gadis untuk menunjukkan talenta mereka. Jangan berseru 'wow', karena Jimin sudah merasa terusik dengan sorakan kaum laki-laki setelah mereka melihat penampilan Lee Sohyun. Tidak bisa diragukan lagi jika gadis itu memang begitu mempesona.
Tapi apa peduli Jimin? Setelah melakukan perfom di depan saem, sesaat setelahnya ia memilih berdiri diluar ruang latihan guna menunggu seseorang dengan menyandarkan punggungnya pada dinding.
Sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Ia menyeringai setelah mendapati targetnya mendekat.
Sohyun melangkah bersama teman-temannya, namun mendadak berhenti kala Jimin tiba-tiba menghadang jalan mereka. "Oh, Jimin. Apa yang kau lakukan?" Salah satu gadis di sana mencoba bertanya sambil menyapa manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
T'AMO ♣ The Diamond King
Fanfiction"Playboy and excellent girl." Park Jimin itu M.E.N.Y.E.B.A.L.K.A.N "Kita juga akan menikah, hari ini setelah mereka!" Sungguh aku ingin mencukur rambutnya sampai botak. Psikopat---bast*rd! Rate 🔞