♣Password #33♣

1.7K 213 57
                                    

Sudah kubilang aku benar-benar mencintaimu, jika kamu mengharapkan lebih, tubuhku rela mati untukmu

♣Sudah kubilang aku benar-benar mencintaimu, jika kamu mengharapkan lebih, tubuhku rela mati untukmu♣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahu sekarang halaman yang paling mengerikan pada Jimin? Dia pembunuh setara Sicario. Psikopat!

Lelaki itu mengukir wajah seorang gadis yang tergeletak mengenaskan dengan pisau kecilnya. "Begitukah cara sikapnya?" Tanyannya pada diri sendiri. Bukan pada kegiatannya, melainkan dia tengah membayangkan keadaan Sohyun.

Pikirannya seakan linglung hanya karena istrinya itu.

Beberapa pria yang menunduk takut kini berangsur-angsur mundur.

Hoseok yang melihat sahabatnya itu hanya menyeringai dan memainkan obeng berkarat. Tempo setengah jam Jimin menghubunginya dan mengumpulkan banyak orang di gedung tua tempat laki-laki itu sering menyendiri.

"Sudah lama sekali kau tidak melakukan ini." Hoseok memutar-mutar obeng itu tanpa menatap Jimin yang kini menancap-nancapkan pisau pada wajah gadis yang sudah meninggal beberapa saat lalu. Identitas gadis itu tidak diketahui. "Sebenarnya apa masalahmu?"

"Min Yoongi."

"Dia? Kau kalah taruhan?"

"Tidak, selama ini aku menghormatinya sebagai teman. Tapi di satu sisi Sohyun memberikan ruang agar pria itu tahu lebih banyak tentangnya. Sedangkan dia tidak pernah berbagi masalahnya denganku."

Tawa Hoseok meledak. "Jatuh cintamu itu membuatku merinding. Lalu sekarang apa yang terjadi pada Sohyun?"

"Diculik."

Mata Hoseok seketika melebar. "Kau gila?! Jadi apa yang kau lakukan sekarang? Huh?! Cepat cari dia!"

Jimin menatap lurus lalu melempar pisau miliknya ke sembarang arah. Dia berdiri. "Aku yang menculiknya."

"Kau---a-apa?!" Hoseok mengerjapkan matanya beberapa kali. "..." Dia menahan napas kala Jimin mendelik dengan mata tajam.

Hoseok tahu laki-laki itu sedang kacau. Meski selalu terlihat dengan senyum manis namun dibalik sudut hatinya ada sisi monster yang terkadang mengambil alih seluruh pikiran Jimin.

Ya, seperti inilah Jimin sebelum Sohyun hadir. Psikopat berbahaya dengan kedok muka---tersenyum.

"Lalu sekarang apa?"

"Aku akan pergi ke tempat Sicario. Sebelum itu..."

Sebelum ini, Jimin pernah memperingati Sohyun bahwa dirinya jauh lebih berbahaya daripada reptil. Dan wanita itu juga sudah cukup sadar.

T'AMO ♣ The Diamond KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang