Klik bintang di bawah dan jangan lupa komentar yah!
Lelah terhadap waktu yang terus bergulir.
Sohyun memasang wajah sewot yang membuat Jimin terkekeh geli menatapnya. Laki-laki itu sudah berhasil membuat amarah Sohyun meluap seolah baru saja mendidih.
"Sebenarnya kau ini kenapa, Jimin-ssi?" Tanya gadis itu. Menatapnya sengit dengan tangan yang menopang dagu.
Jimin melirik sekitar, mereka hanya berdua di satu meja. Sedangkan Namjoon dan Hoseok entah pergi kemana. Kantin masih saja ramai. Tatapan laki-laki itu berakhir pada Sohyun. "Membuat semua orang berpusat pada kita." Jawabnya asal.
"Konyol sekali," decak sohyun, "kurang bahan untuk permainan yang menyenangkan?" Ledeknya sinis.
Jimin tampak berfikir. "Mungkin."
Sohyun menghela napas, ia terlalu sibuk meladeni laki-laki di depannya ini. "Soal jadi kekasih, apa tujuanmu?"
"Untuk memutuskanmu tentunya."
"Tsk!" Laki-laki itu terlalu jujur, atau apa? Benar-benar memuakkan. "Arraseo, kalau begitu detik ini kita putus."
"Bukan seperti itu permainannya."
"Lalu?"
"Kuncinya, membuatmu jatuh cinta padaku."
Sohyun tertawa, teredam oleh satu tangannya yang langsung menutupi mulut. "Bercanda, yah?"
Jimin menarik satu minuman kaleng soda, kepalanya menggeleng. "Ani, permainan yang seru dan tidak membosankan, bukan?"
Sohyun menatap laki-laki itu cukup lama, membuat yang ditatap mengernyit bingung seraya bertanya. "Kenapa? Apa kau mulai tertarik padaku?"
Dengusan kecil lolos dari bibir Sohyun. Jika harus jujur, ia juga tidak mau kalah. "It's okay," jedanya sebentar seraya duduk lebih tegak. "Ayo bermain yang lebih menyenangkan."
"Mwo?"
"Taruhan."
"Tentu. Taruhan apa?"
"Jika aku jatuh cinta padamu, kuakui aku kalah dan mengatakan kalau seorang Park Jimin memang tidak bisa ditolak. Tapi jika sebaliknya, kau harus membelikanku tiket VIP menuju AS."
Jimin memperhatikan Sohyun lekat-lekat. Cukup bingung dengan permintaan kecil gadis itu. Jelas VIP terlalu mudah baginya. Bahkan ia bisa membelikan satu jet pribadi sekarang juga. Jimin menghembuskan napas. "Setujuh, aku ingin batas waktunya dua bulan mulai dari sekarang."
Sohyun mengangguk. Tanpa sadar tangan kirinya digenggam oleh laki-laki itu. "Kalau begitu... Mulai sekarang kau tidak boleh jauh-jauh." Jimin mencium tangannya!
Sohyun mendelik dan menarik satu bagian tubuhnya itu. "Jaga sikapmu!" Katanya ketus.
"Ck-ck-ck! Sepertinya akan cepat sekali kau jatuh hati padaku." Ujar Jimin, mulai berdiri dan menyuruh Sohyun agar ikut berdiri.
"Sayangnya aku bukan pelayanmu yang bisa kau atur-atur!" Sohyun melangkah menjauh. "Hari ini aku ada kelas dance."
"Aku juga, mau menari bersama?"
"Mimpimu terlalu berlebihan, Park Jimin."
Sohyun melenggang pergi, membuat Jimin menatapnya dengan kesan tersendiri. "Gadis itu benar-benar seksi." Gumamnya menyeringai penuh arti.
♣💞♣
"Yak, apa hubunganmu dengan tuan Park itu?"
Temannya---Fujita Kims---bertanya. Sohyun menatap gadis keturunan Korea-Jepang itu lalu mengedikkan bahu seolah acuh dan tidak tahu. "Dia memintaku untuk jadi kekasihnya, bukankah itu cukup aneh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
T'AMO ♣ The Diamond King
Fanfiction"Playboy and excellent girl." Park Jimin itu M.E.N.Y.E.B.A.L.K.A.N "Kita juga akan menikah, hari ini setelah mereka!" Sungguh aku ingin mencukur rambutnya sampai botak. Psikopat---bast*rd! Rate 🔞