♣Password #30♣

2.3K 239 29
                                    

Aku, Lee Sohyun. Menikah dengan Jimin itu perlu tenaga hebat, dia menyebalkan ketika tersenyum. Why? because he is very charming

 Why? because he is very charming♣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sohyun mendengus kasar. Secara perlahan tangannya bersedekap lalu menatap remeh objek di depan matanya.

"Sunbae, kau tadi hebat sekali!"

"Ah, itu belum apa-apa."

In Sohyun's eyes...

Aku medecak. Formalitas katanya? Yang benar saja. Aku melangkah mendekati Jimin, lalu menatapnya datar. "Aku ingin pulang."

Jimin berdiri, dia tersenyum dan mengangguk. "Kajja."

Aku menghindar ketika tangannya akan mengandeng tanganku. Tuhan..., dia tersenyum. Tapi aku tidak peduli dan berjalan lebih awal.

"Sunbae, lain kali ajari kami lagi."

"Itu jika aku ada waktu. Duluan."

Aku merotasikan bola mataku di ambang pintu ruang latihan kelas balerina. Jimin mendekat, merengkuh bahuku seperti biasa.

"Kau cemburu, yah?" Dia mencolek pipiku. Aku mendelik dan mengusap bekas sentuhannya.

"Marah ternyata," Sekarang laki-laki itu mengelus rambut belakangku. Aku tak mengelak. "Maaf yah?"

Aku menggeleng pelan dan meliriknya bosan ketika kami masih berjalan di koridor. "Lapar."

"Baiklah ayo kita makan."

Dia mengandeng tanganku berbelok menuju kantin. Kafetaria ramai, Jimin memilih duduk di meja yang sudah ditempati Hoseok dengan seorang gadis. Aku tidak tahu dia siapa, tapi senyumnya manis.

"Yo." Sapa Hoseok padaku.

"Kau punya pacar?" Tanyaku langsung. Dia tertawa. Aku tidak tahu Jimin kemana, katanya mau memesan makanan.

"Dia Jiyeon." Aku menatap gadis itu. Bah model dunia yang datang ke K'ARTS untuk menjadi senior di kelas modelling. Dia mengulurkan tangan, aku menyambutnya. "Sepupuku." Lanjut Hoseok.

Sedikit terkejut, tapi aku mengangguk paham.

Jimin datang membawa nampan lalu duduk disampingku. Aku menatapnya heran. "Kau berubah jadi pelayan, yah?"

Jimin tersenyum, Hoseok tertawa. Kulirik Jiyeon, dia terkekeh. Oh, ya ampun.

"Hari ini aku jadi pelayanmu, puas? Jadi jangan marah lagi."

Kuhindari tatapan dan ucapannya lalu menoleh pada Hoseok. "Elee ahjumma bilang, meladeni orang tengil itu membuat syaraf otak putus."

Kali ini Jiyeon tidak bisa meredam tawanya. "Kau lucu."

T'AMO ♣ The Diamond KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang