♣Password #06♣

2.8K 333 16
                                    

Klik bintang di bawah! Jangan lupa komentarnya.

Memiliki masa lalu akan terlalu sulit untuk dirahasiakan, apalagi mengingat kehidupannya yang sangat kelam.

Sohyun menatap kedua tangannya yang mengepal kuat. Marah, benci, sedih, ia pendam begitu saja.

Pertanyaan kapan ia bisa melupakan masa lalunya adalah hal yang hampir tidak mungkin, karena dendam Sohyun sudah mencabut rasa belas kasih dalam hidupnya.

Tentang siapa dirinya, bagaimana kehidupannya dulu, dan jangan lupakan statusnya sebagai gadis yang sering mengundang banyak perhatian.

Excellent girl.

Sohyun diam-diam kembali ke Korea lantaran Amerika sudah memburunya dengan pasukan militer. Ah, Aligator---baret hitam yang sudah mengincar keberadaan Sohyun.

Kali ini gadis itu duduk di meja belajar yang ada di kamarnya. Sohyun menatap fokus layar laptop yang menyala. Jemari kecilnya menari di atas keyboard lalu matanya melihat gerak-gerik tulisan berbahasa Inggris dilayar itu.

Drrttt...

Ponselnya bergetar, tapi diabaikan. Sohyun terlalu fokus untuk membobol situs jejaring sicario. Dengan Anti-viral yang sudah diinstal pada laptopnya, gadis itu berniat mencari siapa pembunuh ibu dan siapa juga orang yang telah menculik kembarannya 14 tahun silam.

Sohyun hampir memasuki daftar komplotan pembunuh, namun secara tiba-tiba sebuah Cyber-viral memasuki jaringan komputernya.

"Hoel!"

Sohyun pikir Cyber itu tidak akan mempan menghalangi niatnya, tapi siapa sangka. Virus tersebut mengunakan sistem scan untuk melacak identitas Sohyun.

"Ck!"

Buru-buru gadis itu menekan tombol backspace lalu memutuskan sambungan internetnya. Dan berakhir dengan kekhawatiran yang membuncah.

Kalau saja tadi ia menetap dan memilih memaksakan diri untuk memasuki jejaring sicario, mungkin ia bisa dikejar habis-habisan oleh beberapa orang yang mengerikan.

Assassin.

Sohyun mendesah lega. Kepalanya menengadah menatap langit-langit kamar. Ponselnya kembali bergetar dan bersamaan dengan suara bel pintu apartemennya.

Sohyun memilih bangkit lalu berjalan keluar dari kamar, dengan tangan kanan yang mengenggam ponsel. Melalui gadget yang terhubung dengan GoControl, gadis itu bisa melihat siapa yang ada di luar.

Ia mengernyit lalu menekan tombol open agar pintu terbuka secara otomatis. "Mau apa kau kesini?" Tanyanya, pada Jimin yang sedang menatapnya lirih.

"Aku menghubungimu, tapi tidak diangkat." Balasnya, berniat masuk namun sisi bahunya didorong mundur oleh Sohyun.

"Aku sibuk dan tidak ada waktu meladeni tingkahmu." Gadis itu bertolak pinggang diambang pintu. Namun detik berikutnya ia mengernyit---mencium sesuatu yang menyengat.

"Kau minum?"

"Apa salahnya?"

Jimin menatap dengan mata sayu, pandangan lembut dan suara parau. Laki-laki itu mendekat lalu meletakkan dagunya dipundak Sohyun---membuat gadis tersebut sedikit terhuyung ke belakang.

"Yakk!" Sohyun mencoba menjauhkan diri dari Jimin, namun kedua tangan asing itu memeluknya dengan amat erat.

"Aku mau menginap di sini." Jimin menutup pancaran matanya hingga Sohyun merasa terbebani.

T'AMO ♣ The Diamond KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang