♣Password #09♣

2.5K 371 33
                                    

Klik bintang di bawah! Jangan lupa komentarnya.

Kemungkinan akan sangat berbahaya untuk di hadapi seorang diri. Kali ini Jimin menyeret Hoseok untuk ikut dalam acara penyelidikan 'siapa itu Lee Sohyun?'.

"Segitu besarkah rasa penasaranmu tentang gadis itu?" Hoseok tengah mengetik password untuk membuka komputernya.

Jimin mengangkat bahu. "Aku hanya ingin tahu, lagipula sejak awal rasa penasaran ku ini mulai ada pada Sohyun."

"Ck, ini akan melelahkan."

"Dengar-dengar, Namjoon hyung sudah lulus dari kampus. Kapan itu? Aku baru tahu."

"Beberapa hari yang lalu, dia melalui jalur khusus. Kau tahu, kan?"

"Mm, tentu. Main uang memang mengerikan."

"Dia merasa tidak cocok dengan dance, dan memilih melanjutkan bisnis ayahnya."

"Bukankah sejak awal Namjoon hyung memang tidak suka dance, aku belum tahu alasan mengapa ia ikut dengan kita?"

"Mungkin hanya ingin bermain-main."

Sekarang Jimin juga ikut membuka komputernya, di ruangan itu hanya ada mereka. "Orang suruhan ku sudah menyelidiki siapa Sohyun, hasilnya tidak memuaskan."

"Kau menyewa orang yang payah."

Jimin berdecih. "Mereka sama payahnya denganmu, hyung."

"Yakk!"

Jimin meringis ketika ia dihadiahi bola kecil yang terbuat dari timah, itu sangat sakit mengenai kepalanya. "Aku hanya bercanda."

"Aishhh! Minta lah bantuan dari Jungkook, dia mempunyai anak buah yang bisa diandalkan."

"Aigoo, dia terlalu sibuk dengan jadwal peraturan keluarga. Mengurus ini, mengurus itu, jangan membuat kesalahan, dan arghh... Jangan lupakan sifatnya yang diam-diam tenang tapi menyeramkan."

"Aigoo dia memang seperti itu." Hoseok mulai menunjukkan sebuah dokumen. "Seminggu yang lalu kau menyuruh Namjoon-ie untuk mencari tahu infomasi gadis Lee itu. Dia menitipkannya padaku."

Jimin mengernyit, lalu mendekati komputer Hoseok. Masih setia duduk dikursi putarnya. "Sama saja," laki-laki itu menekan bibir bawahnya dengan telunjuk, "gadis itu tidak seperti yang lain."

"Maksudmu?"

"Berpura-pura jadi rakyat jelata, tapi penuh dengan senjata. Berbahaya, memikat, dan... Sexy."

Langsung saja Hoseok memukul kepala belakang Jimin. "Eishh... Sebenarnya apa isi otakmu jika bersama gadis itu, hah?!"

Jimin tampak berfikir. "Hmmm, sexy."

"Aishh! Anak ini."

Jimin tertawa, hampir saja Hoseok memukulnya lagi jika saja ia tidak cepat-cepat menghindar.

"Hyung tanya isi otakku, yah itu." Kedua alisnya naik turun. "Sexy..."

Hoseok bergidik geli. "Hentikan, kau membuatku jijik." Ia menghela napas panjang. Masih dengan telinganya yang mendengar gelak tawa Jimin.

"Haruskah aku mencuci otakmu, huh?" Tanya Hoseok. "Hentikan tawa brengsek mu itu!" Lanjutnya dengan nada dingin.

"Oke oke," Jimin berdehem, "ku perjelas... Sohyun seperti harta istimewa. Gadis itu menyembunyikan sesuatu yang berharga."

"Mwo?" (Apa)

"Molla." (Tidak tahu)

"Aishh... Dengar, yah? Sejauh aku mengenal gadis itu, Sohyun hanya orang biasa yang sejak kecil tinggal dengan ibunya."

T'AMO ♣ The Diamond KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang