Jimin tersenyum setelah satu jam yang lalu sukses menandatangani berkas di meja berbahan kaca bening itu. Dia menyodorkan nya pada Sohyun.
Gadis itu sedari tadi diam dengan mulut sedikit menganga.
Surat pernikahan?
Dia benar-benar sudah menikah?
Apa benar?
Siang tadi rupanya bukan mimpi, saat dimana detik berlangsung, dia mengucapkan janji itu secara tak sadar. Sohyun tak mengelak, cuma sedikit tak percaya, apalagi Jimin dengan hati-hati menggenggam tangannya.
"Mmm," canggung melanda, "kau baik-baik saja?" Tanya Jimin sambil menggaruk tengkuknya.
Sohyun sedikit diam sebentar, lalu dia kembali duduk tegak. "Aku ingin ke kampus."
Lalu tak ada lagi kata yang keluar dari bibir gadis itu. Jimin menghela napas, bahkan dimobil pun mereka hanya diam. Sunyinya itu melanda seperti menggerogoti tenggorokan yang ingin berceloteh. Gatal.
"Kau marah?" Tanya Jimin lagi.
Dengan menipiskan bibir, Sohyun menggeleng. Toh sudah terjadi, mau bagaimana lagi, cerai dalam satu hari saja tak akan menyelesaikan masalah, apalagi perasaan.
Tak butuh waktu lama, Jimin menahan tangan Sohyun ketika gadis itu akan keluar dari mobilnya. "Ada yang ingin kau katakan?" Tanya laki-laki itu.
Sohyun mengernyit, berfikir. "Ada."
"Katakan, aku akan menuruti semuanya."
Tiba-tiba senyum gadis itu sedikit terlihat. "Jangan katakan pada yang lain kalau kita sudah menikah, bersikap seperti biasanya saja. Kau mengerti?"
Meski tak rela. "Mmm, baiklah."
Lalu mereka keluar, bergandengan tangan. Masih wajar untuk standar perlakuan itu, seisi kampus juga tahu mereka pacaran.
"Jimin-sunbae~~" Gadis, beberapa gadis. Sohyun menyipitkan matanya.
"Wae?" Laki-laki itu menyahut, meneliti sejenak penampilan mereka. "Kalian dari kelas ballerina?"
Serempak mengangguk, pakaian nya kentara, kekurangan bahan, pikir Sohyun yang memilih manatap sekitar.
"Em, anu, apa sunbae punya waktu sebentar?"
Jimin menatap Sohyun. "Pacarku nanti cemburu."
Gadis itu membalas tatapannya. "Cemburunya itu bukan gayaku." Lalu Sohyun pergi meninggalkan Jimin bersama gadis-gadis itu.
"Sunbae, ayo, ayo."
Mereka seolah tak peduli dengan status Jimin yang sudah menjadi pacar gadis lain. Dengan semangat mereka menarik-narik Jimin keruang tari. Membuat laki-laki itu pasrah, dan hanya mengikuti langkah kaki mereka.
"Sunbae, tolong ajar kami teknik koordinasi. Saem bilang itu perlu untuk menghindari cedera."
Ya ampun, memang tak ada yang lain..., apa?
♣💗♣
Yoongi menyuruh Lisa untuk menyusup ke sebuah club malam ternama, ditemani dua agen terpercayanya. Mereka kini menajamkan mata dan berpencar di berbagai sudut yang bisa menjangkau semua orang.
Inti tugas, mencari tersangka pengintai Sohyun.
Kabar rahasia dari mata-mata yang ditugaskan untuk mengawasi sicario, infonya---ketua komplotan itu sedang berada di Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
T'AMO ♣ The Diamond King
Fanfiction"Playboy and excellent girl." Park Jimin itu M.E.N.Y.E.B.A.L.K.A.N "Kita juga akan menikah, hari ini setelah mereka!" Sungguh aku ingin mencukur rambutnya sampai botak. Psikopat---bast*rd! Rate 🔞