♣Password #13♣

2.4K 324 30
                                    

Klik bintang di bawah! Jangan lupa komentarnya.

Sohyun menggeleng keras, waktu itu ia ditampar oleh kenyataan bahwa Jimin adalah laki-laki yang harus ia hindari.

Perasaannya belum kukuh, belum ingin menerima kehadiran laki-laki itu.

Bukan saking sombongnya ia menolak Jimin, tapi karena hal yang ia lihat saat ini---membuktikan bahwa perasaan cinta benar-benar bulshit. Hanya sekedar kata-kata.

Bola mata Sohyun berputar malas. Gadis itu mendengus tak jelas, jatuh cinta? Jidatnya yang ingin dibenturkan pada kaca, lagi. "Park Jimin, mau mati rupanya." Umpat gadis itu berbisik pada diri sendiri.

Sedangkan laki-laki yang ia maksud tengah asik bercumbu rayu menggoda gadis lain.

Pagi ini Sohyun baru saja datang ke kampus, kelas musik akan dimulai dan ia sudah disuguhi pemandangan yang begitu menjijikan.

Jimin memojokkan gadis itu ke dinding.

Sohyun melangkah melintas saat laki-laki itu menjawil pipi chubby gadis tawanannya. Ia tidak peduli, bahkan ketika Jimin memanggilnya, ia pura-pura tuli.

"Di playboy keparat."

Hoseok tertawa melihat Sohyun mengernyit sambil menatapnya, langkah kaki mereka beriringan berjalan menuju kelas musik.

"Kalian sama saja." Dengus Sohyun, melirik keji pada kerabat jauhnya itu. "Sejujurnya aku juga tidak peduli." Kepalanya menggeleng, kedua bahunya sedikit naik.

"Aigoo, kau ini tidak bisa diajak bercanda." Hoseok tersenyum setelahnya. "Omong-omong setiap minggu kelas musik kita sama, boleh aku duduk di sampingmu?"

Sohyun menatapnya sekilas. "Ter-se-rah."

"Yak! Sohyun-ah!" Beberapa teman gadis itu mendekat, berbondong-bondong berjalan bersamaan. Namun tanpa sengaja itu membuat Hoseok tersingkirkan.

Laki-laki itu mulai bergumam kesal. "Belum apa-apa dia sudah mengusir ku mentah-mentah. Aishh!"

♣💞♣

Jangan bilang Jimin itu tidak butuh cinta, laki-laki yang telah memikat lebih dari ratusan wanita tersebut merasa sudah menemukan gadis spesialnya.

Pagi ini niatnya ingin membuat Sohyun cemburu, tapi apa daya. Hal itu malah membuat perkara baru dalam acara pendekatannya.

"Kau tidak marah?"

"Buat apa?" Sohyun mendekap buku tipis berisikan catatan pendek tentang notasi musik. Melirik Jimin lalu tersenyum sinis. "Bagaimana kekasih baru mu itu? Lancar?" Tanyanya sambil berjalan ke ruang latihan dance.

"Ck! Senang sekali yah rasanya bisa mengabaikanku?" Jimin menyisir sisi kanan rambut gadis itu. Tapi sama seperti biasanya, tangan kecil namun bertenang tersebut langsung menepis lengan Jimin.

"Aku mau berlatih, jangan menganggu." Sohyun langsung menutup pintu di depan muka Jimin. Membuat laki-laki itu terkejut lalu mendengus gemas.

Sohyun mendekati Soojung yang sudah menunggu. Beberapa anak lain juga berada di sana.

"Saem Lees akan melihat latihan kita." Ucap Soojung, tubuhnya yang tadi bersandar pada dinding kini memilih tegak.

Sohyun merespon dengan menganggukkan kepala.

Laki-laki itu kembali berkata. "Dia belum datang." Soojung menatap teman-temannya yang lain. "Sepertinya kita harus berlatih keras bersaing dengan pasukan saem Lee."

T'AMO ♣ The Diamond KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang