♣Password #35♣ End

2.3K 244 15
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote dan spam komen 😁😁


"Sohyun-ah, usahakan kau tetap sadar, kami sudah membawa bala bantuan dan berhasil mengambil Jimin."

"Dengar, pertahankan posisimu."

Suara Yoongi terus memacu saat dia masih berada di Jerman untuk melumpuhkan oraganisasi cabang Sicario.

♣💗♣

Perlahan Sohyun membuka matanya akibat lampu terang di atas.

"Kau siap?"

"Tidak."

"Hei... Dokter ku bisa melakukannya bahkan jika kau sadar sekalipun."

Sohyun hanya diam menatap lampu terang di atas. Dia seolah tidak merasa takut lagi akibat sebelum dirinya pingsan, Jimin uji nyali dengan menembaki puluhan senjata di lorong itu. Dan ini bukan kisah superhero, Jimin hanya manusia biasa yang bisa menerima luka, akibatnya laki-laki itu mendapat tembakan di dua lengan. Ini juga yang membuat Sohyun menyerah dan mengikuti kemauan Baekhyun, dan meminta pada pria itu untuk cepat mengobati Jimin lalu mengirim lelaki itu ke Korea.

Sohyun sudah ada di ruang operasi bersama Baekhyun di sebelahnya.

Ingatannya berputar kembali saat sebelum Jimin diseret keluar.

'Sohyun, aku membencimu.'

Sohyun menarik napas lalu menoleh pada Baekhyun dengan mata tajam. "Kau tahu?"

"Apa?"

"Ibu akan marah."

Kali itu Baekhyun terdiam sebentar lalu menatap ke atas. "Aku mematikan rasa di hati agar tidak takut lagi. Tapi ketika itu menyangkut ibu aku malah seperti anak kecil."

"Kau suka kekuasaan, tapi apa pernah kau punya cinta? Jimin saja yang playboy bisa sadar karena aku, ya meski dia masih sering menggoda wanita lain untuk membuatku cemburu."

Baekhyun terkekeh, ternyata adiknya penuh percaya diri. "Dia pria baik, tapi sudah kubilang, aku mematikan hatiku dan mustahil jika ada gadis yang bisa membuatku jadi seperti Park Jimin."

Sohyun menatapnya lama. "Aku... Ingin kita seperti dulu."

Disaat Baekhyun dengan perhatian menggendongnya ketika ia terjatuh, apalagi pria itu rela uang tabungannya dibelikan mainan untuk Eunbi, kala Baekhyun juga dengan berani melindungi Sohyun saat ada anak lain yang berani memukulnya.

"Itu mustahil."

"Kau bisa melakukannya jika kau mau. Kumohon, kejahatan seperti ini bisa membuatmu jadi orang gila."

Baekhyun tiba-tiba tertawa dengan satu tangan yang diletakkan di kening. "Aku memang sudah gila." Dia menghela napas panjang. "Aku gila ketika ibu meninggal, saat ayahmu menikah lagi, dan saat mereka menumbuhkan beni hasrat padaku."

"Mereka? Siapa?"

"Saat operasi untukku selesai, dan aku mulai pulih, mereka melakukan metode pencucian otak dengan memasukkan memori baru. Tapi itu hanya bertahan sebentar, ingatanku pulih tapi sayangnya aku juga tidak bisa melepas apa yang telah mereka berikan. Mereka itu komplotan penjahat yang sudah mengincar ayahmu."

Rupanya dunia sudah menguasai pria itu.

"O-ppa...," Sohyun memejamkan mata saat seorang wanita menyuntikkan obat bius yang kedua untuknya di bagian lengan, "kumohon." Tangannya yang semula mengepal kini melemas pasrah.

T'AMO ♣ The Diamond KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang