♣Password #16♣

2.1K 287 31
                                    

Kau serupa api pada lilin yang mengapung di tengah-tengah lautan, sulit mendekatimu, takut menyakitimu, apalagi banyak yang menginginkanmu

♣Kau serupa api pada lilin yang mengapung di tengah-tengah lautan, sulit mendekatimu, takut menyakitimu, apalagi banyak yang menginginkanmu♣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa-apaan ini?"

Mata Sohyun membulat saat ia terbangun dan mendapati sejumlah hidangan mewah dengan beberapa jumlah pakaian yang tergantung rapi disisi lain dari tempat tidur yang ia singgahi.

Bahkan ia bingung saat beberapa wanita berseragam tersenyum padanya diiringi sepatu-sepatu bermerek yang mereka sajikan di telapak tangan.

"Sohyun-ssi, tuan Jimin meminta kami menyiapkan semua ini. Mohon untuk segera mandi dan memakan sarapan anda." Ucap salah satu dari mereka.

Mulut Sohyun terbuka, selimut tebal yang masih membungkus sebagian tubuhnya sedikit ia tarik lebih ke atas.

"Tolong tinggalkan aku." Ucapnya.

"Maaf, Sohyun-ssi. Kami juga diperintahkan untuk mengawasi anda."

"M-mwo?!"

"Agar lebih cepat, apa kami perlu membantu Anda untuk bersiap?"

Dengan kaku Sohyun menggeleng. "A-andwae." Gadis itu merangkak turun dari kasur, lalu berdiri canggung. Cukup membuatnya hampir salah tingkah. "Dimana Jimin-ie?"

"Tuan sedang berbicara dengan seseorang di luar. Mohon menunggunya sebentar."

"Ahhh." Ekspresi Sohyun seperti orang yang mengenaskan, ia masih bingung dengan situasi yang harus ia lakukan sekarang.

Sepanjang waktu guna membersihkan tubuh, Sohyun tak henti-hentinya menggerutu tentang Jimin. "Dasar menyebalkan."

Bahkan setelah selesai memakai dress pink polos, Sohyun tetap menampilkan wajah sangar sambil membungkam mulutnya dengan makanan.

Luka di lengannya sampai-sampai harus dibalut lagi dengan kasa baru, tentunya para pembantu itu yang melakukan hal tersebut.

Baru setelah beberapa saat, Jimin datang dan menyuruh semua pembantunya keluar.

"Dasar belagu." Ucap Sohyun.

Jimin menaikan salah satu alisnya. "Siapa?"

"Tentu saja kau!" Sohyun menunjuk-nunjuk hidangan dan beberapa gaun yang masih ada di sana, "ini- ini- ini- apa ini?" lalu berakhir pada baju yang ia pakai. "Semua ini berlebihan."

"Tidak suka, yah?" Jimin menggaruk pelipis kanannya lalu beralih mengusap tengkuk. "Kupikir jika berteman dengan Yoongi hyung, kau mungkin sudah terbiasa dengan hal kecil seperti ini."

"Hal kecil jidatmu! Pikirmu aku gadis yang suka diperlukan seperti ratu?"

Jimin mendengus. "Yak, ini masih pagi. Telingaku sakit mendengarkan celotehan mu."

T'AMO ♣ The Diamond KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang