Aaron POV
Aku terbangun karena mimpi aneh itu. Anak siapa yang ku mimpikan itu? Aku menggeliat dan mendapati aku sedang memeluk Christine yang masih tertidur. Aku terkejut dan segera melepaskan pelukan lalu buru-buru bangkit dari ranjang dan melesat ke kamar mandi.
"Apa yang kulakukan? Dasar bodoh" umpatku pada diriku sendiri.Christine POV
Aku terbangun dan mendapati Aaron sedang merapikan bajunya dan bersiap bekerja. Aku bangkit namun kepalaku masih terasa sakit. Suhu tubuhku masih terasa panas. Aaron berbalik dan menatapku.
"Hari ini May tidak ada, dan aku mungkin akan pulang larut malam karena ada prosedur operasi yang harus aku lakukan. Kau akan baik-baik saja sendiri dirumah?" Tanyanya sambil menatapku.
"Ngee... tentu saja" jawabku gugup. Aku tidak pernah mendapatkan perhatian seperti ini dari siapapun. Apalagi seorang pria. Itu membuatku gugup. Aaron melesat keluar kamar. Beberapa saat kemudian ku dengan suara mobil menjauh.
Aku mengambil 2 buah tablet obat dan meminumnya lalu turun menuju ke dapur. Aku membuat sarapan sekedarnya dan mulai memakannya. Pikiranku melayang kembali pada saat Aaron mengkhawatirkanku, menahanku untuk tidak pergi, dan memelukku dalam tidurnya. Rasanya menyenangkan. Jantungku berdegup kencang mengingatnya, aku rasa ada sebuah perasaan yang muncul. Perasaan cinta untuknya. Namun aku tidak yakin.
Tersadar dari lamunanku, aku baru ingat Aaron pasti belum sempat sarapan karena terburu-buru. Dengan sigap aku membuatkan sarapan untuknya. Meletakkannya dalam kotak makan, lalu meminta tolong kepada Jack untuk mengantarku ke rumah sakit.Author POV
Christine sampai di depan rumah sakit dan segera masuk, lalu mencari ruangan Aaron. Setelah bertanya kepada perawat. Perawat tersebut mengatakan bahwa Aaron sedang beristirahat diruangannya. Chirstine mengetuk pintu ruangan Aaron sekali dan masuk. Namun pemandangan yang sedang berlangsung didalam membuat perasaaan Christine seakan menghilang digantikan oleh rasa sakit. Ia melihat Aaron, sedang bercumbu bersama seorang wanita, wanita itu duduk diatas pangkuan Aaron dengan dress merahnya yang sudah berantakan. Aaron menyadari kedatangan Christine menghentikan aktivitasnya. Ia menatap Christine, namun tidak mengatakan apapun, perasaannya campur aduk.
"Hey! Kau, dasar tidak sopan sembarangan memasuki ruangan seseorang. Dasar tidak tahu tata krama." Ucap wanita itu ketus. "Darling, siapa wanita lancang ini? Dia menganggu waktu kita. Usir dia." Katanya lagi sambil turun dari pangkuan Aaron dan membenahi dressnya.
"Maafkan aku, a aku hanya membawakan ini, karena tuan lupa membawanya." Jawab Christine terbata. Ia meletakkan kotak yang dibawanya dan pergi dari ruangan Aaron. Ia berlari masuk ke mobil dan meminta Jack untuk mengantarnya pulang.
"I gotta stop this. I gotta stop this, before its to late." Bisik Christine sambil menahan tangisnya.
Di sisi lain, Aaron membeku di tempatnya. Pikiriannya kacau, ia tidak tahu harus bagaimana. Ia seperti seorang kekasih yang terpergok selingkuh. Namun ia tidak memiliki hubungan apapun dengan Christine, mengapa harus merasa bersalah? Namun ia merasa ini tidak benar. Ia menyodorkan amplop coklat kepada wanita dengan dress merah tadi dan menyuruhnya pergi. Dengan tampang cemberut si wanita mengambil amplop dan pergi dari ruangan Aaron. Aaron meminjit pelipisnya. Mengapa ia merasa bersalah pada Christine?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm in love with you, doc!
RomanceHidup Christine berubah setelah kemalangan datang bertubi-tubi. Ayahnya yang meninggal dan hutangnya yang menumpuk. Dan hampir saja kehilangan kehormatannya akibat terlalu percaya. Pikiran Aaron tidak bisa berpaling darinya, deja vu yang datang dan...