Christine POV
Aku melepaskan pelukanku, dan menatapnya.
"Aku tahu ini membingungkan. Namun aku akan menceritakan semuanya. Tapi jika kau menginginkannya. Maukah kau memaafkanku? Dan maukah kau memulai lagi dari awal denganku?" Tanyanya lembut sambil tersenyum.
Aku tak kuasa berkata-kata. Dan mengangguk.
Menggenggam tanganku dan membawaku keluar dari cafe. Dan duduk dimeja yang berada diluar cafe.
Ia menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan.
"Jadi, seperti yang ku katakan tadi, aku adalah Leo, teman kecilmu yang pindah ke Seattle waktu ukurmu 9 tahun." Ucapnya.
"Ta-tapi kecelakaan itu?" Tanyaku sambil menahan suaraku agar tidak bergetar.
"Aku selamat, dan mulai dari saat itu, aku kehilangan ingatanku. Bodohnya aku sampai melupakan wanita terpenting dalam hidupku. Bodohnya aku terlambat menyadari bahwa itu kau." Ucapnya sambil menunduk, namun tangannya mengepal erat. "Maafkan aku." Lanjutnya sambil menatapku. Matanya menyorotkan tanda penyesalan yang dalam.
Aku menganggu sambil menggenggam tangannya.
Ia tersenyum sambil mengulurkan tangannya dan mengelus rambutku.
Kami berbincang-bincang tanpa menyadari waktu telah beranjak malam.
Aaron bangkit lalu mengajakku untuk pulang.
"Aku menginap di Indigo hotel. Aku akan mengantarmu pulang." Ucapnya.
"Baiklah." Jawabku sambil mengekorinya menuju ke mobil.Author POV
Sinar matahari menyeruak dari celah jendela dan menyinari kamar Christine. Ia beranjak dari ranjang dan membuka jendela. Namun pemandangan pertama yang lihat adalah Aaron yang sedang bersandar pada mobilnya dan melambaikan tangan.
Christine yang terkejut, segera menutup gorden dan berlari ke kamar mandi, lalu mengerjakan semua aktivitas nya dengan kilat. Ia segera berhambur turun dan membuka pintu. Aaron sudah berdiri didepan pintu.
"Selamat pagi Christine." Ucapnya sambil tersenyum manis.
"Se-selamat pagi Aaron." Jawab Christine dengan gugup. "Ayo masuk." Lanjutnya.
Aaron melangkah masuk dan duduk di sofa ruang tamu.
"Kau sudah sarapan?" Tanyanya sambil menekan remote tv.
"Aku baru saja bangun, aku akan membuat sarapan sekarang. Apa yang kau lakukan disana sepagi ini? Kalau aku tidak membuka jendela, aku tidak akan tahu kalau kau ada disana? Sekak kapan kau disana?" Christine memberondong Aaron dengan pertanyaan. Aaron terkekeh melihat reaksi Christine. Ia senang dapat seakrab ini dengan Christine, setelah semua yang terjadi.
"Aku sudah disana sejak pukul 5 pagi. Karena aku tidak sabar bertemu denganmu." Ucap Aaron yang sukses menimbulkan semburat merah dipipi Christine.
Christine mengalihkan wajahnya ke arah sarapan yang sedang ia buat, agar Aaron tidak menyadari itu terjadi.
"Christine, siapa pagi-pagi bertamu? Oh hey, ternyata kau Aaron." Ucap suara dari arah tangga.
"Hey bro, kulihat, adegan romantis kemarin membuahkan hasil." Dilanjutkan suara seorang pria di belakangnya.
"Sarapan sudah siap, makanlah." Ucap Christine yang mati-matian menahan malu dan gugup.
Mereka berempat menyantap sarapan dengan santai dan hening.
"Setelah sarapan, aku ingin mengajakmu jalan-jalan." Aaron yang telah menghabiskan makanannya angkat bicara.
Christine melongo. Ia tidak bisa mencerna segala hal yang berkaitan dengan Aaron secara cepat sejak kejadian kemarin.
"Hello? Earth to my beloved Christine." Ucap Sophie sambil melambaikan tangannya didepan wajah Christine. Christine tersentak lalu cepat-cepat memasukan roti bakarnya kemulut dan mengangguk.
Brian dan Sophie tidak bisa menahan tawanya melihat Christine salah tingkah. Sedangkan Aaron menatapnya geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm in love with you, doc!
RomanceHidup Christine berubah setelah kemalangan datang bertubi-tubi. Ayahnya yang meninggal dan hutangnya yang menumpuk. Dan hampir saja kehilangan kehormatannya akibat terlalu percaya. Pikiran Aaron tidak bisa berpaling darinya, deja vu yang datang dan...