Stupid heart, no more love

6.3K 284 1
                                    

Christine POV
Aku menangis dalam diam sepanjang perjalanan. Bodohnya aku. Bodohnya hatiku begitu mudahnya menyukai seseorang hanya karena kekhawatiran kecil. Bisa saja ia melakukannya kepada semua orang? Dia kan seorang dokter. Aku menggelengkan kepalaku seraya menghapus air mataku. Tidak ada kata suka, tidak ada perasaan cinta lagi. Apalagi pada dokter brengsek itu. Dia tidak ada bedanya dengan Ryan.
Sesampainya dirumah, setelah mengatakan terimakasih kepada Jack, aku langsung masuk ke kamar dan mandi. Perasaan dan tenagaku habis karena peristiwa tadi.
Setelah mandi, aku hanya duduk terdiam di depan meja rias. Jika aku terus berdiam disini, aku skan sulit mengendalikan perasaanku. Aku harus cari cara untuk melunasi hutangku. Aku bangkit dan berjalan menuju dapur.
Karena May tidak ada, Ia tidak akan punya alasan untuk memarahiku karena mengambil pekerjaan rumah.
Aku memulai pekerjaanku dari ruang cuci. Butuh waktu satu jam sampai aku menyelesaikan semua cuciannya.
Lalu aku mulai membersihkan seisi rumah.
Tak terasa, hari mulai gelap, jam telah menunjukan pukul 8 saat aku tengah memasak. Sampai kudengar suara mobil yang terparkir.

Aaron POV
Aku sampai di mansionku pukul 8 malam, perasaanku tak keruan karena kejadian tadi siang. Saat ku melangkah masuk, aroma lezat tercium dari arah dapur, karena tadi tidak sempat makan, aku bergegas menuju dapur dan mendapati Christine sedang memasak. "Sedang apa?" Tanyaku.
"Memasak." Jawabnya singkat. Aku tidak merespon lagi dan memilih duduk di ruang makan. Christine meletakkan 3 macam makanan di meja makan. 1 green salad, seporsi mash potato dan 1 porsi tenderloin steak. Ia menyodorkan steak itu padaku dan menyendokkan mash potato disampingnya.
"Lalu kau makan apa?"tanyaku. Karena aku tidak melihat ia memasak sesuatu untuk dirinya. Ia tidak menjawab, tapi gestur tubuhnya menjawab bahwa ia akan memakan green salad dan mash potato. Aku mengerutkan dahiku. Namun ia tak bergeming.
"Soal tadi.. aku.." ucapku memecah keheningan. Namun ia memotong ucapanku. "Soal tadi siang, dirumah sakit tidak ada hubungannya denganku. Jadi kau tidak perlu membahasnya." Ucapnya.
Aku terdiam dan melanjutkan aktivitas makanku.

Author POV
Setelah malam itu. Aaron sibuk bekerja. Ia berangkat pagi sekali dan pulang larut malam. Terus seperti itu selama satu minggu. Dalam hati Christine sangat khawatir pada Aaron, karena perilaku kerjanya. Ia menyadari jika profesi Aaron sebagai dokter menuntutnya harus siap setiap waktu. Tapi rasa ego Christine menolak perasaan khawatir itu dan bertingkah seolah tidak peduli.
Sampai puncaknya saat Aaron jatuh pingsan saat hendak masuk kekamarnya sepulang kerja. Rasa ego Christine menguap digantikan rasa panik dan khawatirnya. Ia segera memanggil Jack dan membawanya ke mobil lalu melarikannya kerumah sakit.
Di rumah sakit, Christine tidak bisa diam, ia berjalan kesana kemari untuk mengusir rasa gusarnya saat Aaron dirawat didalam ruang ICU.
Jack datang dan menyodorkan sebuah cup kopi dan sebuah roti kepada Christine.
"Terima kasih Jack." Ucap Christine tersenyum paksa, masih dengan raut wajah khawatirnya.
Jack tersenyum. "Kau tahu miss, tuan Aaron sangat keras kepala jika menyangkut hal yang menurutnya adalah prioritas." Ucap Jack. Christine menoleh, menatap pria tua itu dengan tatapan meminta kelanjutan.
"Aku sudah bersama tuan Aaron sejak dia duduk di bangku sekolah menengah atas. Saat itu aku meliah Aaron muda yang setiap harinya hanya belajar belajar dan belajar. Sampai ayah dan ibu tuan Aaron memarahinya dan menyuruhnya untuk berhenti belajar sejenak. Namun Ia tetap keras kepala. Ia mengatakan, Ia harus menjadi orang yang pintar agar bisa meraih mimpinya menjadi seorang dokter. Dan benar saja, ketika masuk kuliah kedokteran, Ia tak pernah berhenti belajar sampai meraih gelarnya sekarang. Kukira Tuan akan meninggalkan kebiasaannya itu, ternyata semakin parah." Cerita Jack sambil matanya menerawang jauh.
Christine hanya menganggukkan kepalanya tanpa bisa berkata apa-apa
—————————
Michael Caine as Jack

I'm in love with you, doc!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang