I'm in love with you, doc!

No!

Christine POV
Aku merasa lenganku di lingkarkan kebelakang punggungku dan diikat, lalu dimasukan kedalam sebuah mobil.
Aku merasa mobil sempat berhenti dan aku dikeluarkan. Oh Tuhan, entah dimana aku sekaranh. Aku merasa ada orang yang mengotak-atik rambutku dan mencepolkan sesuatu diatasnya. Semoga bukan bom.
Kenapa selalu aku yang jadi korban penculikan. Aku lelah. Batinku sudah lelah dengan rasa takut, dan memilih pasrah. Setelah lebih dari sekali menjadi korban, aku memilih untuk pasrah dan menghadapi kematianku atau apapun yang akan terjadi nanti. Kurasakan tubuhku di tarik kasar dan masuk kedalam mobil.
"Siapa kalian? Tolonglah kenapa kalian menculikku lagi. Aku sudah bilang, kalian salah paham." Bisikku, berharap salah satu penculik mendengarnya, dan melepaskanku. Bodoh, mana ada penculik melepaskan korbannya segampang itu.
"Diamlah gadis bodoh! Jangan menangis atau Aaron akan mati." Ucap salah satu penculik dengan sengit, penculiknya wanita, tapi aku sangat mengenal suaranya. Kurasa aku berkhayal sekarang. Ketakutanku bertambah saat ia mengancam akan membunuh Aaron. Tamatlah riwayatku sekarang.
Mobil berhenti entah dimana, karena aku merasa tubuhku mencondong kedepan seperti seseorang sedang mengerem.
Lalu penculik itu membawaku keluar, dan menuntunku entah kemana.
Sayup-sayup aku medengar kerumunan orang sedang bercapak-cakap, dan ada musik lembut mengalun.
Apakah penculik ini adalah sindikat penjualan wanita, apa aku akan dilelang? Segala spekulasi buruk muncul dikepalaku, membuatku semakin takut.
"Berdirilah disini, dan pegang ini." Ucap si wanita tadi, melepas ikatan tanganku dan memberiku sesuatu.
Ia lalu melepaskan penutup mataku. Dan aku tidak percaya apa yang kulihat oleh mataku, aku pasti sudah gila.