Author POV
"Nona, sebaiknya anda jangan turun tangan langsung." Seorang bodyguard mencoba mencegah majikannya untuk bertindak.
"Aku tidak tahan lagi! Setiap orang yang kukirim bodoh semua!" Sergahnya ketus.
"Saya akan mencarikan orang lain untuk merenjalankan rencana nona." Ucapnya lagi.
"Aku tidak bisa menahan dendam ini lagi, semakin cepat ia menderita semakin bagus." Seburat senyum licik terukir di bibirnya.
"Namun bagaimana seandainya nona tertangkap? Bagaimana dengan perusahaan?" Kata bodyguard itu. Akhirnya seluruh kekhawatirannya terhadap sang majikan terucap.
"Kau kira aku bodoh? Akan tertangkap semudah itu?! Kau meremehkanku ya?" Ucapnya garang.
"Tidak nona, tapi aku hanya khawatir. Aku tidak mau kehilangan keluargaku lagi." Ucapnya sambil menundukkan badan dan berlalu meninggalkan ruangan. Yang membuat sang majikan tertegun. Namun secepatnya Ia berfokus kembali pada rencana balas dendamnya.Selama 2 hari, Agenda Aaron hanyalah dirumah sakit untuk mengurus Jack.
Jack sudah siuman, membuat beban pikiran Aaron.
"Jack bagaimana perasaanmu?" Tanya Aaron setelah memperbaiki infus yang menggantung didekat ranjangnya.
"Terimakasih tuan, anda terlalu baik. Anda tidak perlu sampai serepot ini." Jack malah mengoceh dan tidak menggubris pertanyaan Aaron.
"Bagaimana perasaanmu saat ini Jack?!" Kali ini Aaron menekan setiap ucapannya.
"Aku sudah lebih baik tuan. Terimakasih. Kapan aku boleh pulang?" Akhirnya Jack menanggapi pertanyannya. Membuat Aaron tersenyum lebar.
"Jika kau beristirahat dengan baik, seminggu lagi kau bisa pulang." Ucap Aaron.
"Sebentar lagi makan siang akan datang. Aku akan meminta perawat untuk mengurusmu. Sampai juma Jack." Lanjutnya sambil melenggang pergi.
Jack yang terbaring di ranjang hanya tersenyum melihat tingkah tuannya itu.Christine POV
Aku mengarahkan kursi rodaku kearah ruang baca Aaron. Huh.. membosankan sekali jika sudah sendirian, well sebenarnya aku tidak sendirian, May sedang berkutat dengan cucian.
Aku melihat tumpukan koran baru di meja dan mengambilnya. Aaron tidak suka membaca koran? Kulihat koran itu satu persatu, koran yang masih terbungkus plastik itu adalah koran-koran edisi lama. Namun pandanganku jatuh pada koran bertanggal 31, 4 bulan yang lalu.
Padah headline koran itu aku melihat foto orang yang paling tidak ingin ku lihat lagi dalam hidupku. Dokter Ryan, dokter yang hampir saja memperkosaku waktu itu. Tapi rasa penasaranku membuncah, membuatku membacanya.
"Dokter ditemukan bunuh diri di Lake Washington Apatrment"
Aku terkerjut membaca berita itu. Tiba-tiba seseorang membekapku dari belakang, membuat tubuhku lemas sebelum sempat berteriak meminta tolong.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm in love with you, doc!
RomanceHidup Christine berubah setelah kemalangan datang bertubi-tubi. Ayahnya yang meninggal dan hutangnya yang menumpuk. Dan hampir saja kehilangan kehormatannya akibat terlalu percaya. Pikiran Aaron tidak bisa berpaling darinya, deja vu yang datang dan...