Akibat dari kejadian tadi di sekolah, Doni langsung sakit. Dia demam tinggi. Mama papa sudah membawa Doni berobat dan ia membutuhkan istirahat yang cukup supaya ia bisa cepat sembuh.
"Lo sih Don, udah tau lo pobhia ketinggian masih aja lo berani naik segala, sok jagoan lo," omelku pada adikku yang sekarang terbaring sakit.
"Namanya juga perjuangan cinta, kak,"
"Lebay lo, udah istirahat sekarang, gak usah lakuin yang macem-macem lagi," Doni mengangguk, ditariknya selimut putih kombinasi hitam itu untuk menyelimuti tubuhnya,Doni masih terlihat pucat.
"Si Doni kenapa,?" Tanya Bang Arjun saat aku baru saja keluar dari kamar Doni. "Sakit, lagi demam dia," jawabku.
"Entar juga tuh anak sembuh, eh Btw diluar ada yang nyariin lo, kayaknya yang kemaren nganterin lo pulang deh," ucap Bang Arjun kemudian. Aku menuju ruang depan, udah ada Rido disana.
"Ada apa?"
"Gue mau minta pertanggung jawaban lo," jawabnya,
"Pertanggung jawaban apaan sih?"
"Ulangan fisika gue jeblok, tadinya gue langganan nilai sempurna ehh malah merosot jadi delapan puluh. Itu semua karena lo, ya waktu lo udah buat gue salah paham sama lo dan doni, gue kira waktu itu lo pacarnya Doni, taunya lo kakaknya. Makanya gue sempet gak fokus kerjain ulangannya..,"
"Salah sendiri kenapa lo gak nanya dulu,,"
"Udahlah sekarang ayok lo ke rumah gue, dan lo harus ngajarin gue fisika. Lo udah belajar kan pelajaran kelas sepuluh, pastinya lo tau dong,"
"Mmm gimana ya,..sebenarnya gue bisa tapi...,"
"Tapi apa?"
"Tapi gue harus ijin dulu sama orang tua gue, bentar ya," Aku masuk kedalam rumah dan mengambil tas lalu minta izin ke mama dan papa.
"Itu temen kamu Dre?" Tanya mama
"Bukan Ma,itu pacarnya Dressila," jawab Bang Arjun yang juga kebetulan tengah bercengkrama di ruang tengah bersama Papa dan Mama
"Gak kok Ma, ye..lo bang fitnah mulu. M mm ya udah deh aku berangkat dulu. Assalamualikum,"
"Waalaikum salam,"
***
Di rumah Rido....
Aku dan Rido belajar di ruang tv. Sepertinya Rido sudah memang niat sekali belajar denganku, itu terlihat dari kesiapan buku-buku yang sudah tertata rapi diatas meja.
"Kan buku lo banyak kenapa gak lo belajar sendiri aja, atau nggak lo belajar sama Bu Cinta,"
"Kakak gue lagi kerja,"
"Kenapa gak lo belajar sendiri aja, kan kata temen-temen lo, lo itu jago fisika,"
"Ya emang sih, tapi sayangnya gue belum jago ngerebut hati lo,"
"Ihh lo ,,..mulai deh, udah ah belajar sekarang," aku kemudian mengambil buku fisika kelas sepuluh yang gambarnya ada kapal lautnya.
"Lo gak ngerti bab yang mana...,"
"Gue gak ngerti gimana caranya naklukin hati lo," jawab Rido asal.
"Lo becanda mulu deh, ayo dong serius, kalo lo gak serius mending gue pulang aja lah, ..."
"Oke oke, gak lagi..gue bakal serius sekarang,"
Aku kemudian mengajari adik kelas ini beberapa materi pelajaran fisika seperti hukum archimedes, hukum pascal dan newton. Memang mudah sekali mengajar Rido, soalnya ia mudah sekali mengerti dan menyerap pelajarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Kelas
Teen FictionRido si kelas sepuluh, selalu merasa risih bila dipanggil sebagai Adik oleh Dressila kakak kelasnya. Dressila sendiri sekarang sudah kelas dua belas. Entah apa yang membuat Rido enggan dipanggil sebagai adik. Setiap pertemuan mereka berdua selalu be...