Enam Belas : Rido dan Dira

602 23 0
                                    

Lo ngapain di rumah Rido? Carper lo? Dasar cewek muna !!!

Sebuah pesan singkat masuk dari nomer yang tidak jelas. Aku tak menghiraukan. Aku tahu itu dari Dira, adek kelas centil yang soknya luar biasa.

Siaran pertandingan bola masih berlanjut, konsentrasi nontonku terganggu gara-gara sms Dira tadi.

To: 080xxxx
Kenapa sih lo segitu sukanya sama Rido?  

From:080xxxx
Gue sama Rido pernah pacaran, lo aja yang tiba-tiba dateng terus hancurin hubungan gue sama Rido. dasar cewek PHO.

Pacaran? Jadi Rido sama Dira pernah pacaran? Kok si Rido gak kasih tau ya.

Kalo lo gak percaya tanya aja sama dia...!

"Dek, gue mau tanya sesuatu sama lo," ucapku kemudian. Mataku tertuju pada Rido yang kini tengah asyik menonton bola.

"Dress, lo kenapa sih panggil gue adek. Gue gak suka tau dipanggil kayak gitu..,"

"Lo gak usah protes gue panggil adek atau apapun. Yang jelas gue mau tanya lo ada hubungan apa sama Dira?" to the point, tidak perlu ada basa-basi lagi. Rido kemudian mematikan tv dan menghentikan aktivitasnya menonton bola. Ia meraih buku fisika dan membacanya. Ia seperti menghiraukan pertanyaanku.

"Gak ada," jawabnya singkat.

"Lo pernah pacaran sama dia?" Tanyaku penuh selidik.

"...." Rido masih terdiam, sambil membolak balik buku fisika itu, ia tampak serius membaca, tapi aku tahu cowok itu sedang memikirkan sesuatu.

"Kenapa? Lo emang benar pacaran sama dia?" tanyaku lagi. Rido masih terdiam, mengacuhkan pertanyaanku.

"Kalo lo diam mulu kayak gini mending gue pulang aja," ucapku seraya meraih tas dan hendak pulang. Aku melihat gelagat Rido yang tiba-tiba berubah, "Oke gue pernah pacaran sama Dira, tapi gue udah putus..dan dia yang udah ninggalin gue," jawabnya. "Gue sekarang suka sama lo," sambungnya.

"Lo itu gak pernah suka sama gue Do, lo cuma jadiin gue pelarian aja karena kecewa sama Dira ya kan? Lo seharusnya sadar kalo lo gak pernah suka sama gue. Kalo iya ,itu pun karena lo cuma mau bales budi kan sama gue, karena waktu itu gue pernah nolongin lo,"

"Gak, gue gak pernah jadiin lo pelarian atau suka sama lo gara-gara mau balas budi. Gue suka sama lo karena memang tulus,"

"Do, udah deh, lo gak usah bilang tulus segala. Oke gini aja, mulai sekarang lo gak usah deketin gue lagi. Urus aja urusan lo sama Dira, gue gak mau ikut campur..." aku segera melangkah keluar rumah. Alhasil Rido mencegahku dengan menarik tanganku.

"Maksud lo apa Dress? Gue gak akan pernah bisa jauh dari lo, jadi tolong lo jangan minta gue untuk ngejauhin lo," ucap Rido. Aku menatapnya pelan. Rasanya tidak ada lagi keinginanku untuk mempercayai kata-katanya.

"Maksud gue mulai sekarang lo gak usah temuin gue lagi dan saran gue supaya lo balikan lagi sama Dira, mantan lo itu. Gue rasa kalian berdua cocok, pas banget malah,"

"Dress, lo kenapa sih kenapa tiba-tiba lo kayak gini?"

"Gue gak suka aja sikap lo yang udah nyembunyiin fakta kalo sebenarnya lo pernah pacaran sama Dira. Makanya dari awal tuh gue gak pernah mau terima gombalan-gombalan dari lo, taunya gini kan sekarang,"

"Gue minta maaf, Dress,.."

"Ya gue maafin tapi dengan syarat lo harus ngejauhin gue, mulai sekarang lo jangan pernah deketin gue lagi,"

"Gue gak bisa....," jawab Rido

"Gue yakin lo pasti bisa,"

Senja balik lagi, tapi tidak seindah kemarin, hanya goretan merah yang tanpa arti. Aku menghembuskan nafas pelan. Aku sedih...

Adek KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang