Hari ini kelas di mulai dengan pelajaran matematika. Dan yang mengajar adalah Bu Cinta, guru paling cantik di sekolah. Beliau juga agak tegas dalam mengajar, tapi tetap menyenangkan.
Jadi jangan heran, walaupun rumus matematika itu banyak yang sulit dan cetar membahana tapi kalo di ajar sama Bu Cinta bakalan lain urusan, yaa jadi ngerti gitu deh...Dan kebetulan Bu Cinta ini adalah wali kelas XII IPA 3
"Dressi, liat deh bu cinta, perasaan makin hari, dia makin cantik aja, jadi kalah deh cantiknya kita," celoteh Ratna berbisik tepat di telingaku.
"Yee, yang kalah mah cuman lo doang, he he," jawabku dengan tertawa tetapi tetap dengan suara yang di pelankan, takut mengganggu suasana belajar yang lagi khidmat.
"Ihh, Dressi lo mah gitu orangnya, sebel deh," ucap Ratna dengan memanyunkan bibirnya. "Becanda, gue mah,"ujarku lagi.
Di sela-sela mengajarnya Bu Cinta juga mengingatkan para muridnya akan acara HUT SMA HARAPAN KITA, tentang semua persiapan yang perlu dilakukan.
Memang pada setiap perayaan ulang tahun sekolah semua kelas harus ikut berpartisipasi, diantaranya dengan mengikuti lomba yang diadakan.
Dan kebetulan sekali lomba yang diadakan tahun ini adalah lomba menghias kelas, lomba senam kreasi, akustik, memasak,pidato, dan lain sebagainya.
"Bagaimana dengan persiapan kalian untuk memgikuti lomba HUT sekolah kali ini. Ibu menginginkan supaya persiapan yang dilakukan sematang mungkin, memgingat ini adalah kali terakhir kalian merayakan ultah sekolah," jelas Bu Cinta.
Beliau benar karena kalau sudah kelas dua belas berarti pertanda bahwa kami akan segera meninggalkan sekolah, berpisah dengan semua kenangan dan masa putih abu abu yang katanya indah ini.
"Persiapannya sudah cukup baik Bu, hanya saja ada beberapa mata lomba yang belum ada pesertanya dari kelas kita, juga mengenai lomba menghias kelas, ada beberapa hal yang perlu kami bicarakan dengan ibu selaku wali kelas kami," ucap Lisa sang sekretaris kelas, biasanya yang jadi jubir kelas itu adalah ketua kelas kami, Dani ,tetapi hari ini dia tidak masuk sekolah karena sakit.
"Kalau begitu, ibu nanti akan membicarakan kekurangannya dengan Dressila, selaku wakil ketua kelas, berhubung Dani sedang sakit. Oh ya, Dressi, jangan lupa ya nanti sore ke rumah ibu, sekalian bawa catatan keperluan buat lomba, dan Lisa kamu temani Dressi ya," perintah Bu Cinta. Aku dan Lisa mengiyakan perintah tersebut.
***
Perpustakaan...Jam istirahat aku manfaatkan waktu belajar di perpustakaan, maklum udah kelas dua belas harus rajin rajin buka buku buat belajar, bukan buat gaya gayaan.
Aku memasuki perpustakaan sendirian soalnya tadi ratna izin mau ke toilet dulu.
Aku memilih buku yang ingin ku baca, kali ini yang aku pilih adalah buku soal dan pembahasan ujian nasional.
Buku tebal warna merah kombinasi hitam, yang letaknya di rak teratas, jadi agak sulit buatku menjangkaunya.
Maklumlah dengan badan yang tak terlalu tinggi akan sulit menjangkau buku itu.
Berulang kali aku mencoba meraih buku, namun tak sampai, hingga beberap menit kemudian terdengar suara yang tak asing lagi ditelingaku.
"Makanya cepet gede donk, gini aja gak bisa ngambil ,"ucapnya sambil mengambil buku UN itu untukku.
Tubuh tinggi itu masih berdiri di depanku sambil menyodorkan buku, "Nih ambil," ucapnya, namun aku tak menggubris.
"Rido, ngapain lo disini?," tanya ku dengan memasang wajah ketus,
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Kelas
Novela JuvenilRido si kelas sepuluh, selalu merasa risih bila dipanggil sebagai Adik oleh Dressila kakak kelasnya. Dressila sendiri sekarang sudah kelas dua belas. Entah apa yang membuat Rido enggan dipanggil sebagai adik. Setiap pertemuan mereka berdua selalu be...