3

151 36 20
                                    

Jadilah Readers yang baik, tinggalkan Vote dan Comment yang bermanfaat.
Happy Reading 💜

Author Pov-

"Pulang bareng sama siapa Sei?"

Seira menatap Raya sambil bertopang dagu, mengamati sahabatnya mengemas buku-buku sekolahnya.

Seira menggeleng lemah. Setelah selesai mengemas barang-barang sekolahnya, Raya menatap lurus wajah Seira.

"Ga usah minta jemput Mang Asep deh, bareng gue aja. Sekalian mau nyapa kak Reynand, kak Rey baru pulang kan?"

Seira mengangguk samar. Raya tahu, ada sesuatu yang sedang mengganggu pikiran sahabat gilanya itu. Tapi Seira bukan orang yang gampang untuk ditanyai jika ada masalah, dia akan bercerita sendiri jika dia ingin. Jadi Raya tidak mau menanyakan ataupun memaksa Seira untuk bicara.

Mereka akhirnya beranjak dari kelas yang sudah sepi itu, berjalan beriringan di koridor menuju gerbang sekolah. Tidak biasanya sahabatnya itu diam seperti ini, walaupun itu karena Angga. Setidaknya ia masih bisa untuk sekedar tersenyum.

"Sei, tadi jam istirahat lo kemana? si Rio ke kelas nyariin lo."

Seira menoleh datar, "Ngapain nyariin gue?"

Raya tampak berpikir mengingat kejadian tadi, "Mau ngajakin makan siang bareng lagi mungkin."

Seira hanya menatap kosong koridor di depannya, tak ingin bicara lebih jauh.

"Gue ke kelas Kak Angga tadi," Seira menunduk menatap langkah sepatunya.

Tuh kan, tanpa ditanya juga Seira akan bercerita.

Raya menoleh menatap wajah suram Seira, "Trus gimana?"

Seira mengangkat wajahnya lagi, "Ketauan sama temennya, Alfian namanya." Ucap Seira tanpa melirik Raya.

"Ya ampun bego'. Udah lah Sei, jangan ngintipin kak Angga terus. Kalo ketauan kaya tadi ntar lo malah dimarahin lagi." Racau Raya dengan mimik cemas.

Seira tak menjawab, hanya diam mengingat apa yang akan terjadi padanya di rumah nanti.

***

"Seira pulang."

Dua remaja itu memasuki rumah besar nan mewah.

"Minum apaan?" tanya Seira setelah melempar tasnya ke atas sofa.

"Apa aja, bibi kemana emang?" Raya mengikuti Seira menuju konter dapur.

Seira celingak-celinguk mencari keberadaan bibi, tapi tak terlihat.
Seira mengambil satu kotak minuman berisi jus guava, lalu meraih dua gelas kaca.

Raya duduk di depan konter dapur, melihat pergerakan sahabatnya itu yang sedang menuangkan jus guava ke satu gelas di atas konter.

Seira mendorong gelas kaca berisi jus guava itu ke arah Raya yang duduk di seberang konter. Setelah Raya menyentuh gelas itu, Seira berbalik ke kulkas. Mengambil satu kaleng soda, lalu dituangkannya pada satu gelas yang kosong -miliknya.

Seira menyeruput gelas berisi soda itu, lalu mengernyit sedikit. Ia menatap Raya, mengintruksikannya untuk duduk di ruang tamu.

Raya menaruh gelas jusnya di atas meja kaca begitu juga dengan Seira.

"Udah deh, minum soda mulu'. Ga baik monyet." Pesan Raya menatap Seira agak kesal.

"Ga sering kok," bela Seira.

HER  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang