4

149 32 21
                                    


Jadilah Readers yang baik, tinggalkan Vote dan comment yang bermanfaat.
Happy Reading 💜


Author Pov-

"Masih belum bangun Sei?" teriak Lania dari balik pintu Seira.

Seira bergelumun di atas kasurnya, sibuk berbalik ke kanan lalu ke kiri mencari posisi yang nyaman untuk melanjutkan tidurnya.

Lania mengetuk pintu kamar Seira berkali-kali, tapi tak ada jawaban. Sedari tadi Seira hanya bergumam tak tentu arah.

Akhirnya Lania menyerah, ia juga harus berangkat ke kampus pagi ini. Minggu ini ia dapat jadwal kuliah pagi.

"Belum bangun?" tanya Reynand yang baru saja menutup pintu kamarnya.

Lania menggeleng seraya melangkah menuruni tangga.

"Angga gimana?" tanya Reynand lagi.

"Biasanya Angga udah berangkat," pikir Lania sejenak.

"Bi, Angga udah berangkat?" tanya Lania pada bi Atun yang sedang menyiapkan sarapan.

"Belum Non,"

"Lah tumben," ujar Lania pada dirinya sendiri.

"Lania ada kuliah pagi kak, kalo kakak yang bangunin gimana?" Lania menatap Reynand penuh harap.

Berharap semoga saja Reynand bersuka rela untuk membangunkan Seira. Sebenarnya ada bi Atun, tapi Reynand tak ingin Seira terlalu terbiasa bersama orang lain daripada keluarganya sendiri.

Jadi sebisa mungkin, Lania selalu menyempatkan waktu untuk membangunkan Seira, mengingatkannya makan, menemaninya bercerita. Seperti hal yang dilakukan Risa-mamanya dulu.

Reynand tersenyum tulus, setelah bersalaman Lania pamit untuk segera berangkat kuliah.

Tapi sebelum Lania menghilang di balik pintu, ia berteriak "Kalo ga bangun juga, suruh Angga yang bangunin kak."

Reynand hanya menoleh tanpa jawaban. Sebenarnya ia juga harus berangkat ke kantor, ada meeting pagi ini. Tapi biarlah dicobanya dulu, siapa tahu Seira bisa bangun.

"Sei? Udah dong tidurnya. Ntar telat ke sekolah." Reynand terus mengetuk pintu Seira.

Tak ada jawaban, gadis di dalam kamar itu bahkan masih setia dengan mimpinya.

Reynand melirik arlojinya, lalu berdecak. Mau tak mau ia harus segera ke kantor. Reynand terdiam sejenak, lalu mengangguk mantap. Reynand beralih pada pintu di sebelah kamar Seira.

"Ga, kamu udah bangun?" Reynand mengetuk pintu itu beberapa kali.

Tak butuh waktu lama, Angga keluar dari kamar dengan tampang kusut khas orang bangun tidur. Ia menggaruk kepalanya dengan mata masih setengah menyipit.

"Tumben belum siap-siap, kamu ga sekolah?"

Biasanya Angga selalu berangkat pagi, malah terlalu pagi. Tapi kali ini, ia bahkan belum siap-siap untuk berangkat.

"Abis ini Angga langsung mandi kok," ucapnya masih setengah sadar.

"Kakak mau berangkat ke kantor, kamu tolong bangunin Seira."

"Suruh bi Atun aja kak," ujar Angga sedikit memelas.

"Nanti dia kebiasaan dibangunin sama bi Atun, cepetan!"

Reynand berjalan menuju lantai dasar, meninggalkan Angga dengan pikiran yang berkecamuk.

"Oiya Ga, kakak berangkat sama Mang Asep. Kakak ga bawa mobil hari ini, jadi kamu berangkat sama Seira."

HER  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang