Jadilah Readers yang baik. tinggalkan Vote dan Comment
Happy Reading 💜✏
"Basket lagi?"Alfian berdiri membatu, membelakangi Ana yang kini melipat tangan di depan dadanya. Diperbaikinya letak ransel di bahunya lalu berbalik menghadap Ana dengan tampang malas.
"Kamu mau ujian Al, ga perlu lah ikut-ikutan basket lagi." Nasihat Ana dengan nada tulus.
Alfian tak menanggapi, matanya sibuk berkeliaran kesana kemari.
"Maafin Raka ya Al,"
Dengan cepat, Alfian mengarahkan manik matanya ke Ana. Menatapnya tak percaya.
"Bukan salah Raka," jawabnya singkat.
Ana mendekat, "Udah diobatin Al?"
"Udah tadi,"
Ana menatap Alfian dalam, anak sulungnya itu tampak sangat kacau akhir-akhir ini. Alfian menyadari hal itu, dialihkannya dengan cara meminta diri untuk ke kamar.
***
"Ada turnamen basket bulan depan kak," jelas Angga seraya mengaduk isi piring makan malamnya tanpa napsu.
"Trus ujian kamu gimana? udah deket loh Ga," ingat Lania sambil memperhatikan gerak-gerik Angga sedari tadi.
Angga menatap Lania jengah, dilepasnya kedua sendoknya lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi meja makan.
"Kakak ga usah khawatir, Angga bisa kok." Ucapnya dengan nada lelah.
Lania tersenyum kecut, "Kakak ga mau kamu kecapean, trus lupa belajar."
Dengan hembusan napas lelah, ia menjawab, "Kak? ini Angga, bukan Seira."
Lania berjengit mendengar jawaban Angga, tapi dibalasnya dengan tarikan di bibir mungilnya.
"Skripsi kakak gimana?" Angga kembali sibuk dengan makan malamnya.
"Sejauh ini sih baik, masih banyak yang harus kakak perbaiki." Matanya tertuju pada Angga.
Angga hanya mengangguk sambil mengunyah makan malamnya.
"Kak Rey kemana kak?" tanyanya lagi.
"Pergi bareng Seira, ga tau kemana. Belum pulang dari sore," Lania mengangkat kedua bahunya.
Setelah itu Angga kembali melahap isi piringnya hingga tak bersisa. Ia meneguk minumannya sampai habis, lalu terkapar di sofa dengan perut kenyangnya.
"Kak? kenal ga sama sahabat lama mama. Namanya Om Fauzan?" Angga kembali buka suara.
Lania melirik Angga di sebelahnya,
"Kamu kenal dari mana sama Om Fauzan?" tanya Lania sedikit terkejut.
"Kemarin Angga pergi bareng kak Rey, ga sengaja ketemu Om Fauzan." Jelasnya polos.
"Mereka ada ngomongin yang lain?" Lania memajukan wajahnya mendekat ke arah Angga.
Angga mengernyit, "Emang kenapa sih kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HER √
Random[REVISI] Bagi Seira, Angga itu abu-abu. Tidak ada warna yang mencolok, entah hitam atau putih. Terkadang dia begitu dingin, tapi dilain sisi ia sangat penyayang dan terlihat hangat. AmazeCover by: @carpediaem # 179 - DIA // 180511 # 814 in RANDOM...